Kisah 3 Prajurit Kopassus Taklukkan Gunung Everest, Teriak Allahu Akbar, Komando! Saat di Puncak
Pratu Asmujiono bahkan melakukan hal berbahaya dengan mencopot masker suplai oksigen ke paru-parunya
Disitu saya berdiskusi dengan Bashkirov, dimana kami harus memutuskan apakah hanya Misirin sendiri yang terus mendaki sampai di puncak, dan yang lainnya turun.
Asmujiono sedang berusaha melewati Hillary Step, Vinogradski nampak di belakang.
Dia berusaha meyakinkan Iwan untuk turun, tapi dia tidak mau.
Bisa dilihat bagaimana Iwan berjuang pantang mundur, terus mendaki keatas melalui Hillary Step.
Tidak satupun dari orang Indonesia ini bersedia untuk menyerah.
Saya merasa kuatir dengan persediaan tenaga mereka, karena mereka juga akan membutuhkannya untuk turun nanti.

Walaupun puncak tinggal kurang lebih 100m, demi keselamatan, saya berkata pada Iwan dan Asmujiono dan menasehatkan mereka untuk berbalik, dan turun.
Sekali lagi mereka menolak mentah-mentah!
Keadaan Iwan dan Asmujiono saat itu berjalan seperti robot, tapi tetap dalam keadaan konsentrasi penuh kearah puncak.
Akhirnya rombongan tersebut sampai di puncak, Anatoli Boukreev sampai duluan disusul Misirin dan Bashkirov.
Misirin terlihat jatuh diatas salju.
Baca: 66 Tahun Kopassus, Inilah Kisah Mualaf Belanda yang Jadi Komandan Pertama Pasukan Elit Baret Merah
Baca: VIDEO: Atraksi Prajurit Kopassus Bikin Menteri Pertahanan Amerika Berdecak Kagum, Aksinya Mengerikan
Tiba-tiba muncul Asmujiono melewati Misirin yang masih tergeletak diatas salju.
Dengan pandangan matanya yang selalu tertancap ke puncak Everest, dia berlari kecil seperti dibawah sadar dan gaya “Slow Motion” menuju tiang berkaki tiga yang penuh dengan bendera yang tanda sebagai puncak Everest, dan dia langsung memeluknya.
Dia menyingkirkan semua apa yang ada kepalanya, dan langsung memakai Baret Merah keatas kepalanya, dia terus mengambil bendera dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak Everest.
Asmujiono membuka kaca mata hitam dan masker oksigennya.