Advertorial
Sensasi Berjalan di Kawasan Ekowisata Pantai Solop, Didukung Tracking Kering 1.500 Meter
Sensasi Berjalan di Kawasan Ekowisata Pantai Solop, Didukung Tracking Kering 1.500 Meter
Tidak hanya menyusuri sungai untuk menikmati keindahan alami hutan mangrove, wisatawan juga bisa menikmati dan mencoba berbagai sensasi lain di kawasan tracking basah ini.
Wisatawan bisa mencoba menangkap kepiting bakau (ketam), atau juga disebut mangrove crab, mud crad yang memiliki capit atau sepit besar yang berkembang biak secara alami disela-sela akar tunjang hutan mangrove yang di kawasan ini dengan alat tangkap bernama pento.
Dilengkapi Fasilitas Gazebo
Di kawasan Ekowisata Pantai Solop ini, wisatawan juga bisa menikmati sensasi mencari lokan jenis mollusca yang kulit dan dagingnya lebih besar dari kerang dara di lopak antara rerumpunan batang piyai.
Selain itu, sensasi menangkap siput borongan dan siput hisap juga menanti wisatawan, untuk selanjutnya dimasak dan dinikmati bersama-bersama sebagai menu makan siang setelah lelah menyusuri sungai Keceng ini.
Di kawasan ini juga menyajikan tantangan bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing, sehingga spot ini layak untuk dicoba.
Sentakan ikan sembilang yang parasnya serupa ikan lele dengan sengat patil yang beracun akan menjadi tantangan sendiri bagi pemancing di sungai ini.
Khusus bagi para pemancing yang masih penasaran, bisa keluar dari anak sungai Keceng untuk menuju Kuala Igal, Kuala Pelanduk dan Kuala Mandah untuk melanjutkan petualangan menunggu sambaran ikan senangin, kakap, kurau, senonggang, pari dan lainnya.
Keindahan alami hutan mangrove yang berada di kawasan ekowisata Solop ini bisa dinikmati oleh wisatawan dengan menempuh jarak sekitar 75 menit speedboat dari Kota Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Inhil.
Atau bisa juga ditempuh sekitar 6 jam menggunakan jalan darat dari Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.
Bagi wisatawan yang sekadar ingin istirahat dan menginap, jangan khawatir karena untuk menunjang dan memanjakan para wisatawan disediakan fasilitas gazebo dan homestay di kawasan ekowisata ini.Keramah-tamahan masyarakat setempat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan siap menyambut wisatawan dengan senyuman.
Dengan segala keunikan dan kealamian dan keasriannya, maka tidak heran bila suasana hutan mangrove yang ada di sekitar Pantai Solop Desa Pulau Cawan, membuat terkesima para wisatawan.

Dikunjungi Konsulat Malaysia
Seorang wisatawan, mengatakan, mangrove yang ada di kawasan ekowisata Pantai Solop sangat berbeda karena banyak sekali jenis mangrove-nya.
“Bagus sekali ini hutan mangrove-nya, di Bali saja gak seperti ini bagusnya, tapi karena sudah diketahui dunia luar makanya ramai di sana,” ujar Andik saat tiba di kawasan eko wisata Pantai Solop beberapa waktu lalu.