Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Sigit Sebut Pertamina Jangan Banyak Teori, Mobil Mewah Antri Beli BBM Premium

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono ST menyebutkan, Pertamina jangan banyak teori dan mobil mewah ikut antri dalam mengisi BBM jenis premium

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
SPBU di Jalan Jendral Sudirman, Kota Dumai kehabisan pasokan bahan bakar premium, Jum'at (26/10/2018). Mereka masang tanda bahwa pasokan premium habis. 

Sigit Sebut Pertamina Jangan Banyak Teori, Mobil Mewah Antri Beli BBM Premium

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono ST menyebutkan, Pertamina jangan banyak teori dan mobil mewah ikut antri dalam mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.

Meski Pertamina mengklaim distribusi BBM, terutama jenis premium dan pertalite tidak ada masalah lagi, namun kalangan wakil rakyat di DPRD Pekanbaru tetap mewanti-wanti agar kejadian yang sama seperti beberapa hari lalu tidak terjadi lagi di Kota Pekanbaru.

Baca: Tiga Hari Pelaksanaan Operasi Zebra Muara Takus 2018, Sudah 450 Tilang Dikeluarkan

Baca: AS Abadi vs Bangka Selatan di Liga 3 Putaran Nasional Babak Pendahuluan

Pertamina selaku leading sektor BBM ini, harus bisa memastikan pasokan BBM aman hingga akhir tahun, terutama BBM premium dan pertalite.

Sigit Yuwono ST
Sigit Yuwono ST (Ist)

"Jadi Pertamina jangan banyak teori saja. Lihat kondisi ril di lapangan," kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, Kamis (1/11/2018) kepada Tribunpekanbaru.com.

Politisi Demokrat ini juga menekankan, untuk pasokan premium harus benar-benar tersedia di seluruh SPBU, karena sampai hari ini, masyarakat masih lebih memilih BBM premium, dibandingkan jenis lainnya.

Baca: Produksi Padi di Riau Capai 365 Ribu Ton Tahun 2018, Tiga Kabupaten Mendominasi

Baca: Video: Live Streaming Jepang vs Arab Saudi di Semifinal Piala AFC U19 2018, Pukul 19.30 WIB

Tidak hanya kalangan menengah ke bawah, namun mobil mewah juga ikut antri pembelian premium.

Tentunya hal ini harus segera dicarikan solusi secepatnya, karena idealnya premium tersebut diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah.

Sebuah tanda terkait BBM habis dipampang di sebuah SPBU Jalan Thamrin Pekanbaru, Jumat (26/10/2018). Beberapa hari terakhir, bahan bakar jenis Premium maupun Pertalite mulai langka di Kota Pekanbaru sehingga pengendara terpaksa menggunakan bahan bakar lain, yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)
Sebuah tanda terkait BBM habis dipampang di sebuah SPBU Jalan Thamrin Pekanbaru, Jumat (26/10/2018). Beberapa hari terakhir, bahan bakar jenis Premium maupun Pertalite mulai langka di Kota Pekanbaru sehingga pengendara terpaksa menggunakan bahan bakar lain, yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

Sementara masyarakat menengah ke atas, disarankan memakai BBM jenis lain, seperti Pertalite atau Partamax.

"Kita melihat, ada yang salah di sini. Kenapa dominan masyarakat memilih premium. Padahal sebagian masyarakat kita pastikan mampu membeli BBM jenis lain. Kabarnya, BBM jenis lain tak juga dipastikan asli. Tapi informasi ini belum sahih, perlu dicari kebenarannya oleh pihak terkait," terangnya.

Baca: Potong Tumpeng, Dafam Hotel Pekanbaru Rayakan Hari Jadi Kelima Tahun

Baca: Hasil Pertandingan Jepang Vs Arab Saudi, Pemenang Bertemu Korsel di Final Piala Asia U-19 2018

Meski begitu, Sigit menghimbau kepada masyarakat, agar teliti dalam mengisi BBM.

Jika perlu lihat langsung warna BBM yang diisi sesuai dengan keinginan.

Ribuan mahasiswa BEM se-Riau melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (5/3/2018). Dalam aksi tersebut mereka menyuarakan protes terkait kelangkaan BBM jenis Premium dan mahalnya harga Pertalite. Selain itu mahasiswa menampilkan karakter zombie dan menggunakan topeng bergambar wajah anggota DPRD Riau hingga aksi mendorong mobil angkot. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)
Ribuan mahasiswa BEM se-Riau melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (5/3/2018). Dalam aksi tersebut mereka menyuarakan protes terkait kelangkaan BBM jenis Premium dan mahalnya harga Pertalite. Selain itu mahasiswa menampilkan karakter zombie dan menggunakan topeng bergambar wajah anggota DPRD Riau hingga aksi mendorong mobil angkot. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir) (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Lebih dari itu, DPRD juga meminta kepada semua pemilik SPBU, agar bisa menukar slang pompa minyak, dengan slang transparan, sehingga kecurigaan masyarakat adanya permainan, memang benar-benar tidak terjadi.

Baik itu kecurigaan tentang jenis BBM yang diisi, termasuk juga jumlah pasokan aliran minyak yang masuk ke kendaraan.

"Kita juga minta kepada Disperindag, untuk melakukan tera ulang lagi, karena belum tahu semua SPBU sesuai dengan aturan yang ada. Terutama pengisian pompa minyaknya. Kita minta tera ulang ini segera," tegasnya.

Baca: Diduga Gelapkan Uang Rp 6,1 Miliar Lebih, Mantan GM MP Club dan Queen Club Dilaporkan ke Polisi

Baca: Diduga Gelapkan Uang Rp 6,1 Miliar Lebih, Mantan GM MP Club dan Queen Club Dilaporkan ke Polisi

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I memastikan, kelangkaan BBM jenis premium dan Pertalite di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, sudah kembali normal seperti biasa.

Pengendara roda dua mengisi bahan bakar non subsidi Pertalite di sebuah SPBU, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Jumat (1/6/2018). Pertalite kini resmi turun menjadi Rp 7.800. Penurunan harga ini merupakan hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang diturunkan dari 10 menjadi 5 persen, harga Pertalite yang sebelumnya seharga Rp 8.150 turun menjadi Rp 7.800. Namun penurunan PBBKB  ini hanya berlakku untuk Pertalite saja, sedangkan Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis lain seperti Pertamax dan Pertamax Turbo masih sebesar 10 persen.
Pengendara roda dua mengisi bahan bakar non subsidi Pertalite di sebuah SPBU, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Jumat (1/6/2018). Pertalite kini resmi turun menjadi Rp 7.800. Penurunan harga ini merupakan hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang diturunkan dari 10 menjadi 5 persen, harga Pertalite yang sebelumnya seharga Rp 8.150 turun menjadi Rp 7.800. Namun penurunan PBBKB ini hanya berlakku untuk Pertalite saja, sedangkan Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis lain seperti Pertamax dan Pertamax Turbo masih sebesar 10 persen. (Tribunpekanbaru/theorizky)

Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I, Rudi Arifrianto, mengatakan, masalah distribusi BBM di Riau sudah teratasi dan kembali normal seperti sedia kala.

Sarana dan fasilitas terus beroperasi selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat di Riau.

“Mulai awal pekan kemarin, sudah normal. Kami berharap masyarakat tetap tenang karena pasokan BBM ke Riau aman. Jadi, tidak perlu risau," sebutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved