Pekanbaru

Tiga Daerah di Pekanbaru Ini Paling Rawan DBD, Orangtua Diminta Ekstra Waspada

Dari data yang diterima DPRD Pekanbaru, jumlah kasus DBD hingga kini sebanyak 302 kasus.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Dok. TribunPekanbaru/Melvinas Priananda
ILUSTRASI - Fogging Cegah Demam Berdarah - Petugas melakukan kegiatan fogging terhadap kawasan perkantoran dan pemukiman di Jalan Sumatera Pekanbaru, Senin (30/1/2017). Aktifitas pengasapan tersebut dilakukan guna mencegah peredaran nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, sudah merilis jumlah kasus DBD hingga awal November ini.

Dari data yang diterima DPRD Pekanbaru, jumlah kasus DBD hingga kini sebanyak 302 kasus.

Jumlah angka ini, jauh turun dengan tahun lalu, dari bulan yang sama.

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Heri Pribasuki, Rabu (7/11/2018) menjelaskan, dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, ternyata ada 3 daerah yang paling rawan, terjangkitnya serangan DBD ini.

Baca: Fakta di Balik Mandi dengan Banyak Busa Sabun, Ternyata Memiliki Efek Samping pada Kulit

Kecamatan Tenayan Raya mendapat predikat paling tinggi penyebaran kasus ini, diikuti Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Tampan.

"Jadi kita harapkan, hal ini jangan dianggap enteng oleh masyarakat. Karena siklus DBD ini tidak mengenal waktu. Bisa siang maupun malam hari," kata Heri kepada Tribunpekanbaru.com.

Lebih ironis lagi, korban yang paling banyak diserang nyamuk aygepti ini, anak-anak usia sekolah. Selanjutnya, baru orang dewasa.

Karena kondisi tersebut, legislator meminta kepada para orangtua, untuk ekstra waspada melihat kesehatan anaknya setiap hari.

Baca: Gawat, Kalah dari FK Crvena Zvezda Liverpool Terancam tak Lolos dari Grup C, Berikut Update Klasemen

Apalagi bagi warga yang tinggal di pinggiran, yang selama ini menjadi target utama serangan nyamuk DBD.

"Kita tidak akan bosan-bosan menghimbau masyarakat, untuk giat membersihkan lingkungan rumahnya. Paling tidak, dalam satu pekan harus membersihkan pekarangan rumah satu sampai dua kali," sarannya.

Lebih dari itu, pihak RT dan RW diminta proaktif untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bahaya dari penyakit DBD ini.

"Tolong sering ingatkan warga. Karena kita berharap, jangan sampai ada warga yang meninggal dunia lagi, karena kasus DBD ini," sebut Politisi PDI-P tersebut.

Heri yakin, program dan tinjauan Diskes ke lapangan, dalam mengantisipasi berkembangnya DBD, sudah dipastikan maksimal.

Baca: Kurir Narkoba Ditangkap Polisi, 1 Kg Sabu dan 500 Butir Ekstasi Dikemas Seperti Kado

Namun, dia berharap Diskes tidak jumawa atau puas dengan hasil sekarang. Meski jumlah kasus dan korbannya turun, namun tidak berarti lepas tangan begitu saja.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved