Berita Riau
Fly Over Pekanbaru di Mal SKA dan Jembatan Siak IV Dipastikan Tidak Tuntas Tahun 2018
Pembangunan fly over Pekanbaru di Mal SKA dan Jembatan Siak IV dipastikan tidak tuntas tahun 2018, dan wakil rakyat baru saja melakukan peninjauan
Penulis: Alex | Editor: Nolpitos Hendri
Flyover Pekanbaru di Mal SKA dan Jembatan Siak IV Dipastikan Tidak Tuntas Tahun 2018
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pembangunan fly over Pekanbaru di Mal SKA dan Jembatan Siak IV dipastikan tidak tuntas tahun 2018, dan wakil rakyat baru saja melakukan peninjauan.
Wakil rakyat di Komisi IV DPRD Riau melakukan sidak kedua pembangunan flyover di Pekanbaru, Senin (12/11).
Baca: Ramalan Zodiak Selasa 13 November 2018: GEMINI Jangan Suudzon Dong, Hari yang Mulus Bagi CANCER
Baca: Polres Rohul Tangkap 26 Tersangka Terlibat Narkoba dalam Operasi Antik Muara Takus 2018
Adapun anggota Komisi IV yang turun di antaranya adalah, Abdul Wahid, Asri Auzar, dan Markarius Anwar.
Hasilnya, cukup mengecewakan, karena kecil kemungkinan bisa selesai sampai batas waktu, bahkan flyover SKA dipastikan pihak kontraktornya tidak selesai tahun 2018 ini.
Saat pihak Komisi IV mempertanyakan kondisi pembangunan flyover perempatan SKA di lokasi, pihak kontraktor, Sutrisno menjelaskan, bahwa tidak mungkin bisa menyelesaikan pembangunan flyover tersebut dalam waktu yang tersisa sebelum akhir tahun.
"Ada pekerja ada 100 orang pekerja lembur sampai malam hingga jam 3 subuh, namun tetap tidak bisa selesai seluruhnya pada Desember," ujarnya.
Baca: Pemilih Pemilu 2019 di Kampar Bertambah 18.036, TPS Juga Bertambah 7
Baca: KPUD Siak Tetapkan DPTHP 2 Pemilu 2019 Sebanyak 275.554
Dikatakannya, butuh waktu setidaknya 2,5 bulan untuk menyelesaikan flyover perempatan SKA.
Sementara, waktu yang tersisa saat ini tinggal sekitar 1,5 bulan.
"Kita butuh waktu setidaknya 2,5 bulan, kalau 1,5 bulan memang tidak terkejar. Tapi kalau sampai akhir Januari 2018 mungkin bisa kita selesaikan," kata Sutrisno dalam kesempatan itu.
Ia juga menjelaskan, pihaknya meyakini proyek tersebut tidak bisa selesai sesuai jadwal yakni pada akhir Desember tersebut, karena diakuinya untuk melaksanakan satu sisi saja butuh waktu selama 6 bulan.
"Sudah enam bulan pekerjaan satu sisi jembatan baru 50 persen, sedang sisi lainnya baru 25 persen," imbuhnya.
Baca: Tahanan Titipan Kejaksaan Bengkalis Meninggal Dunia karena Mengidap HIV dan TBC
Baca: Sering Dipakai dalam Komunikasi Sehari-hari, Ternyata Ini Asal Mula Kata OK hingga Mendunia
Dijelaskannya, pihaknya juga sudah menghitung pada tanggal 20 November boks gilder mulai diangkat untuk dipasangkan, dan itu butuh waktu 21 hari baru selesai, karena untuk dua gilder butuh tiga hari pemasangannya.
"Sehingga untuk 20 gilder membutuhkan waktu paling cepat 21 hari, dan itu baru bisa selesai," ulasnya.
Pada Tanggal 20 Desember pemasangan gilder baru tuntas untuk ereksinya saja, sedangkan cornya jembatan belum bisa langsung dilakukan.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Riau, Asri Auzar mengatakan, pihaknya akan mengkaji jika ada celah kemungkinkan menurut undang-undang untuk dilakukan penambahan waktu hingga Januari 2019 mendatang.
"Nanti kita lihat peluang dulu, jika memungkinkan dilakukan penambahan waktu, karena ini kan untuk kepentingan rakyat," ujar Asri.
Ditambahkannya, pihaknya mengapresiasi kejujuran pihak kontraktor.
Baca: KPJR Al Gaek Tampil Memukau di Acara Peringatan Hari Pahlawan
Baca: Hasil Babak 1 Malaysia vs Laos Penyisihan Grup A Piala AFF 2018, Ini Link Streaming Babak Kedua
Ditambahkannya kualitas tetap harus diutamakan dan jangan sampai masyarakat menjadi korban.
"Kita apresiasi mereka jujur tapi mutu pekerjaaan tetapi harus dijaga oleh PPTK dan Manajeman Konstruksi (MK) jangan sampai runtuh makan korban kalau sudah selesai nanti" ulasnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Riau lainnya, Abdul Wahid, dirinya sudah mengingatkan sejak awal, baik kritik atau masukan, namun apa yang disampaikannya tersebut tidak begitu digubris.
"Semoga ada jalan keluarnya, karena kalau tak selesai pasti mangkrak, karena tidak bisa dianggarkan langsung di APBD 2019, harus ada kajian dan audit terlebih dulu," ujarnya.
Selanjutnya, pihak Komisi IV DPRD Riau juga melanjutkan sidak kye jembatan Siak IV.
Di sana, pihak Komisi IV juga mendapati pengerjaan tidak begitu maksimal.
Baca: Usai Berlabuh Perwakilan Taruna Dipasangi Tanjak, Pemko Dumai Sambut Kedatangan 122 Taruna AAL
Baca: HASIL AKHIR Myanmar Vs Kamboja Piala AFF 2018, Tuan Rumah Raih 3 Poin dengan Skor 4-1
Sehingga, tidak hanya flyover perempatan Pasar Pagi Arengka, Jembatan Siak IV juga dipastikan tidak akan selesai pada tahun 2018 ini.
Hal ini diakui oleh pihak kontraktor dan juga pihak PUPR, bahwa pembangunan tersebut tuntas pada tahun ini.
"Coba sekarang bapak-bapak jujur, apakah jembatan ini bisa tuntas sampai akhir Desember dengan kondisi seperti ini," ujar Wahid saat sidak ke jembatan Siak IV.
Pihak kontraktor dan PUPR kemudian menyatakan memang tidak bisa selesai tuntas tahun ini.
Namun jika diberikan waktu hingga Januari 2019, pihak kontraktor yakin bisa selesai.
Sementara itu, saat kunjungan ke flyover perempatan Pasar Pagi Arengka, kondisi pembangunannya tidak jauh beda dengan yang di SKA.
Pantauan Tribun, kedua sisi masih belum tersambung, dan masih dalam pengerjaan bagian tengah sekitar 200 hingga 300 meter lagi.
Sejumlah alat berat juga tampak bekerja.
Baca: Cewek Cantik Asal Pekanbaru Ini Suka Memelihara Hewan untuk Pelepas Lelah
Baca: Sabu-sabu dan Pil Ekstasi Senilai Rp 1 Miliar Dimusnahkan, Polisi Kini Masih Buru Pengendali Kurir
Menurut pihak kontraktor ada sekitar 50 pekerja yang bekerja siang dan malam.
Namun Humas PT Dewanto Cipta Pratama, Nelson mengatakan, pihaknya tetap optimis bisa selesai sesuai dengan target, walau erection bisa dilaksanakan hingga saat ini, dan rencananya akan dilaksanakan pada 20 November 2018 mendatang.
"Kita tetap optimis bisa selesai sesuai dengan target," ujarnya singkat. (*)