Berita Riau
Bisa karena Biasa, Gadis asal Pekanbaru Ini Kini Menjadi Motivator
Bisa karena biasa, inilah yang dilakukan gadis asal Pekanbaru bernama lengkap Sri Wahyuni ini
Penulis: | Editor: Nolpitos Hendri
Kemudian, saya merasa akan sangat rugi jika pengalaman yang saya dapatkan tidak saya bagi dengan orang lain.
Maka, motivator menjadi salah satu pilihan saya untuk menjadi insan bermanfaat dan turut serta mengajak dan menyemangati orang-orang berubah menjadi lebih baik dan lebih berprestasi.
Baca: Jadwal Padam Listrik Tanggal 15 - 19 November 2018, PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan
Baca: Sering Hujan, Dua Desa Bengkalis Rawan Tergenang Air Luapan Sungai
Untuk menjadi seorang motivator dikatakannya dapat dimulai dari organisasi yang berada dilingkungan pendidikan formal.
Namun yg paling penting, mencari pengalaman yg banyak, terus belajar mengasah kemampuan berbicara dan tampil di muka umum.
Sejak 2017 hingga sekarang lebih dari 50 tempat sudah Wahyuni datangi dengan status sebagai motivator atau pun pembicara.
Baik di organisasi kampus dan organisasi luar.
"Dari skala kota hingga nasional Alhamdulillah. Yang paling berkesan adalah saat menjadi pembicara di Politeknik Negeri Padang, dalam acrara Seminar Perempuan Nasional. Dimana saat itu bersama dengan istri walikota padang dan juga kakak yang sangat luar biasa dan BEM SI, berbicara tentang perempuan," ungkapnya.
Momen tersebut sangat berkesan baginya karena berbagi ilmu dengan orang banyak dan juga menimba ilmu dari pemateri-pemateri lain yg luar biasa.
Baca: Jadwal Live MotoGP Valencia 2018, Jadi Balapan Terakhir Dani Pedrosa, Live Streaming Trans7
Baca: Live Fox Sport, Jadwal Laga Vietnam Vs Malaysia Penyisihan Grup A Piala AFF Suzuki Cup 2018
"Pengalaman menjadi motivator sering saya bagikan di akun instagram saya di @wahyunisriws dan facebook saya Sri Wahyuni, karena tidak dapat dipungkiri, dunia medsos juga dapat menjadi salah satu media untuk menebar manfaat." Ujarnya.
Tantangan terbesar bagi dirinya sebagai motivator adalah menguasai audiens.
"Terkadang materi yg luar biasa justru menjadi biasa saja karena audiens tidak tertarik. Butuh banyak latihan untuk bisa menguasai audiens dalam keadaan, tingkat umur, dan status pendidikan yg berbeda-beda. Berbeda umur, berbeda pula cara dan gaya menyampaikan motivasinya, berbeda jenjang pendidikan, berbeda pula gaya penyampiannya," tutupnya.(*)