Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cara Menyembuhkan Luka Diabetes dengan Salep Lendir Ikan Lele, Ditemukan Oleh Mahasiswa UGM

Banyak dari penderita diabetes yang mengalami luka tetapi biasanya lukanya sulit sembuh. Tapi bisa disembuhkan dengan salep ikan lele

intisari.com
Lele untuk menyembuhkan luka diabetes 

Alasan lain dipilih ikan lele, “Ikan lele dikenal sebagai ikan air tawar yang punya mekanisme imunitas kompleks."

"Meski hidup di lingkungan air tercemar penuh bakteri patogen, tetapi jarang mengalami infeksi karena imunitas non-spesifiknya berupa lendir pada kulit," ujar Dion ketika bertemu dengan Intisari di kampus UGM September lalu.

Berdasarkan hasil screening AMPs, pada konsentrasi 10 persen lendir lele selain mengandung protein sebesar 23,64 mg/ml juga mengandung antimikrobial peptide lectin, claricin, hepsidin, lizo zyme dan flavoenzyme.

Kandungan antimikrobial inilah yang menjadi “pasukan tempur” ikan lele dalam melawan bakteri patogen.

Fakta lain yang juga mengagumkan dari ikan lele adalah kemampuannya dalam menyembuhkan luka, baik yang timbul karena pertarungan sesama ikan lele maupun sebab lainnya.

Baca: Tutorial Membuat Stiker Wajah Sendiri atau Teman, Kirim Stiker WhatsApp di Android & iPhone

Baca: Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Sempat ke Klinik Dekat Kos Obati Jari

Baca: Masih Ingat Iklan Obat Sesak Napas Ini, Ternyata Wanita Model Iklan Lawas Ini Ibu Artis Terkenal

Luka yang dialami ikan lele biasanya akan segera sembuh dalam waktu yang relatif cepat. Hal itu diduga karena peran dari lendir yang menyelimuti tubuhnya.

Salep lebih gampang menempel

Dion menjelaskan bahwa penelitian yang dimulai sejak Februari 2016 ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: screening zat peptida antimikrobial yang terdapat dalam lendir lele, pembuatan salep, serta uji invivo melalui induksi diabetes melitus tipe-2 pada hewan percobaan yaitu beberapa ekor tikus.

Dalam penelitian ini bakter  jenis Methicillin Resistant Staphylococus Aerus (MRSA) dipilih untuk menginfeksi luka.

Pertimbangannya bakteri ini merupakan bakteri paling patogen yang telah resisten terhadap berbagai jenis antibiotik.

"Kita sengaja memilih bakteri ini untuk menguji sejauh mana lendir lele ini mampu melumpuhkan bakteri yang paling patogen," jelas Dion.

Beberapa ekor tikus diabetes tersebut kemudian dilukai dan diberikan pengobatan dengan dua jenis salep yang berbeda.

Satu kelompok tikus diberikan  obat salep Chlorampenicol yang banyak dijual di toko obat, sedang satu kelompok tikus lainnya diberikan pengobatan salep racikan yang mengandung lendir lele.

Lama penyalepan selama 15 hari. Setiap pagi dan sore luka pada tikus diolesi salep secara rutin. Bukan hanya pada pinggiran luka, tetapi juga langsung dioleskan pada luka infeksi.

Baca: LIVE STREAMING: Riau Mengaji Bersama Ustaz Abdul Somad

Baca: Bukan Dihentikan, Ternyata Ini yang Terjadi Terkait Anggaran Makan dan Minum Siswa SMAN Plus Riau

Baca: Zodiak Jumat 16 November 2018 Gemini Menunggu Kabar Baik, Capricorn Wajib Jaga Mood

Hasilnya? Salep modifikasi lendir lele memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan salep Chlorampenicol.

Sumber: Grid.ID
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved