Berita Riau
UPDATE Kasus Cabul Pelatih Dayung, 6 Orang Remaja yang Jadi Korban Jalani Pemulihan Psikologis
Update kasus cabul oknum pelatih dayung asal Riau, 6 orang remaja putri dan remaja putra yang jadi korban cabul saat ini jalani pemulihan psikologi
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
UPDATE Kasus Cabul Pelatih Dayung, 6 Orang Remaja yang Jadi Korban Jalani Pemulihan Psikologis
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Update kasus cabul oknum pelatih dayung asal Riau, 6 orang remaja putri dan remaja putra yang menjadi korban cabul pelatih dayung itu saat ini sedang menjalani pemulihan psikologis.
Pemulihan psikologi dilakukan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pekanbaru.
Baca: VIDEO: Diberi Nama Atan Bintang, Harimau yang Terjebak Diantara Ruko Warga Riuu, Tiba di Tembilahan
Baca: Psikolog Ungkap Kepribadian Haris Simamora, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Konselor P2TP2A Pekanbaru, Santi kepada Tribunpekanbaru.com menuturkan, pihaknya bersama psikolog, anak mendampingi para anak.
Enam orang remaja ini diduga menjadi korban pencabulan dari seorang oknum pelatih olahraga dayung, pria berinisial MY alias Yana (48).
6 orang remaja putri dan putra ini menjadi korban cabul berawal bujuk rayu pelaku.
Korban dibujuk dengan mengajak korban nonton bioskop, makan-makan, karaoke, dan diberi uang.
Baca: VIDEO: Live Streaming Timor Leste Vs Filipina, Penyisihan Grup B Piala AFF Suzuki Cup 2018
Baca: Piala AFF 2018 - Laga Timnas Indonesia vs Thailand Dianggap Kacangan oleh Pemain Thailand
Setelah korban berhasil dibujuk pelaku, pelaku melancarkan aksinya dengan membawa korbannya ke hotel dan ke kamar kosnya.
"Kita akan intens guna melakukan pemulihan psikologis, yang pasti mereka kan trauma. Terutama korban yang mengalami trauma berat. Sudah kita agendakan, sudah jalan sejak Jumat kemarin, kerjasama dengan psikolog anak dari Dinsos Pekanbaru," kata Santi kepada Tribunpekanbaru.com pada Sabtu (17/11/2018).
Lanjut dia, sejauh ini total sudah 6 orang anak yang melapor ke P2TP2A.
Mereka terdiri dari 4 orang laki-laki, serta2 orang perempuan.
Masing-masing mereka berinisial B (11 tahun, laki-laki), MA (15 tahun, laki-laki), R (15 tahun, laki-laki), I (11 tahun, laki-laki), FW (15 tahun, perempuan) dan C (15 tahun, perempuan).
Baca: Jadwal Siaran UEFA Nations League Malam dan Dini Hari Nanti, Big Match Italia Vs Portugal
Baca: Hasil Babak 1 Persiraja Aceh Vs Madura FC Babak 8 Besar Liga 2, Skor 1-0, Ini Link Live Babak Kedua
"Korban dan orangtua langsung kita dampingi untuk melapor ke Polresta Pekanbaru, untuk dilakukan interogasi oleh polisi," ujarnya.
Namun disebutkannya, dari hasil assessment pihaknya, ternyata muncul beberapa nama anak lain.
"Ini yang akan segera kita tindaklanjuti, kemungkinan besar masih ada anak-anak korban lain," paparnya.
Santi menuturkan, anak-anak yang menjadi korban cabul ini, rata-rata mengalami syok dan trauma.
Bahkan ada yang prilakunya berubah.
"Yang jelas kita kasih support terus ke mereka. Kita minta mereka ceritakan apa adanya," bebernya.
Dia menambahkan, kebanyakan anak yang menjadi korban aksi bejat pelaku ini sudah kehilangan figur ayah. (*)