Siak
Ibu Hamil Harus Rajin Makan Ikan, Supaya Anak Tidak Mengalami Stunting
kampanye gemarikan kali ini menekankan untuk ibu hamil dan ibu Balita dalam rangka pencegahan stunting.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: CandraDani
Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Ternyata mengonsumsi ikan dapat mencegah stunting, atau penghambatan pertumbuhan pada anak. Karena itu, ibu hamil dan balita diharuskan gemar mengonsumsi ikan.
Hal tersebut terus dikampanyekan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak, Rabu (21/11/2018).
Forikan Siak kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kecamatan Siak.
Baca: Hanya 35 Tim Lokal yang Ikut Siak International Serindit Boat Race II 2018
Ketua Forikan Kabupaten Siak Rasidah Alfedri mengatakan, kampanye gemarikan kali ini menekankan untuk ibu hamil dan ibu Balita dalam rangka pencegahan stunting.
"Apa itu stunting, stunting adalah anak pendek atau tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya," sebut Rasidah di kampung Suak Lanjut, kecamatan Siak.
Stunting ini akibat kurangnya nutrisi pada 1000 hari pertama anak.
Padahal, stunting bisa dicegah, salah satunya dengan cara rajin mengonsumsi ikan.
Sebab, ikan mengandung protein berkualitas seperti Omega-3, mengandung lemak rendah dan mengandung nitrogen yang berperan dalam tumbuh-kembangnya sel otak dengan baik.
Agar anak-anak di kabupaten Siak lahir dengan normal, sehat dan cerdas Forikan Kabupaten Siak bekerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako melaksanakan kegiatan kampanya itu.
Baca: Peringatan HKN ke-54, Pemkab Siak Berikan Ambulance Baru untuk Puskesmas dan RSUD
Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat agar gemar makan ikan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
Pada kampanye di Suak Lanjut itu, Forikan Siak menyertakan Rois Marsela untuk memberikan pengetahuan kepada warga Siak. Rois Marsela menyampaikan, penderita stunting pada anak otomatis pertumbuhannya lambat, kemudian usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam dan IQ -nya rendah.
Stunting terjadi sejak dari dalam kandungan dan akan tampak di usia 2 tahun atau 1000 hari kehidupan.
"Menurut data dari kementerian kesehatan 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting, ini harus kita waspadai," ujarnya.
Bahaya dari penderita stunting ini adalah otak anak sulit berkembang, dan gampang sakit. Oleh karena itu ibu-ibu hamil agar menjaga nutrisi dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Untuk mencegah stunting kata Rois, bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sanitasi, pola hidup bersih dan sehat, pemberian imunisasi, pemberian ASI eksklusif, dan pola makan yang berimbang dengan gizi yang cukup.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/gemarikan_20161204_111524.jpg)