Pekanbaru
Harga Ikan Gurami di Pekanbaru Naik Drastis, Sentuh Angka Rp 60 Ribu per Kilogram
Kenaikan harga ikan gurami mencapai hingga Rp 10 ribu per kilogram dari harga Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Naiknya sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pekanbaru disinyalir akibat adanya persoalan pasokan dari daerah asal.
Yakni dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Akibat pasokan yang tidak normal tersebut, berpengaruh terhadap harga di pasar yang ada di Kota Pekanbaru.
"Prediksi kita penyebab kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok adalah persoalan suplai dari daerah asal berkurang. Sementara permintaan kan masih stabil," kata Ingot.
"Tidak ada hal yang luar biasa yang menyebabkan kenaikan harga, seperti jalan rusak atau banjir belum ada laporan," imbuhnya.
Sementara saat disinggung terkait apa upaya yang akan dilakukan pihaknya untuk menekan harga sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, Ingot mengaku jika pihaknya tidak bisa terlalu banyak terlibat dalam menekan harga di pasaran.
"Secara teknis kita tidak bisa mengontrol harga dipasaran. Karena kita kan tidak bisa memberikan subsidi," katanya.
Namun jika lonjakan harga tetap terjadi dan kenaikannya cukup signifikan pihaknya bisa menggelar operasi pasar dengan menggandeng Bulog atau perusahaan yang memiliki program CSR.
"Kalau situasinya masuk akal untuk dilakukan operasi pasar, tentu kita lakukan. Karena operasi pasar itu kan dilakukan harus ada alasan yang kuat," ujarnya.
Baca: Drama Korea Terbaru Encounter Raih Rating Tinggi! Pecahkan Rekor Drama Lain
Agar lonjakan harga tidak terus terjadi pihaknya juga mengingatkan kepada para distributor untuk tidak melakukan penimbunan barang sembako. Sebab jika ketahuan, bisa terancam hukuman pidana.
"Apalagi sekarang kan sudah ada Satgas pangan. Tentu melalui dinas kita, kita himbai distributor agar mematuhi aturan yang berlaku," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan pemantuan ke sejumlah lokasi yang selama ini dijadikan tempat penyimpanan bahan kebutuhan pokok. Untuk mengecek berapa pasokannya.
"Kalau kita menemukan ada dugaan penimbunan kita akan koordinasikan dengan satgas pangan," pungkasnya. (*)