Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Harga Ikan Gurami di Pekanbaru Naik Drastis, Sentuh Angka Rp 60 Ribu per Kilogram

Kenaikan harga ikan gurami mencapai hingga Rp 10 ribu per kilogram dari harga Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Satu pedagang di Pasar Pulau Payung, Kota Dumai tampak menanti pembeli, Jum'at (9/11/2018). 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jelang natal dan tahun baru, harga sejumlah komoditi kebutuhan bahan pokok di Pekanbaru terus merangkak naik, Kamis (29/11/2018).

Kenaikan paling signifikan terjadi pada harga ikan gurami.

Bahkan kenaikan harga ikan gurami mencapai hingga Rp 10 ribu per kilogram dari harga Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Selain ikan gurami, harga ikan kembung juga mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu atau naik Rp 5 ribu dari hari sebelumnya.

Tidak hanya ikan yang mengalami kenaikan, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Dari Rp 42.500 menjadi Rp 46 ribu atau naik Rp 3500 per kilogramnya.

Baca: Promo Toyota Akhir Tahun 2018 Pekanbaru, Diskon Avanza Rp 23 juta hingga Sienta Rp 35 Juta

Baca: INGAT !. Empat Mata Uang Rupiah Ini Tak Berlaku Lagi pada Tahun 2019. Segera Tukarkan ke BI

Begitu juga dengan harga bawang yang juga mengalami kenaikan harga.

Dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogramnya atau naik Rp 2000 jika dibandingkan sehari sebelumnya.

cabai merah medan mengalami kenaikan harga dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogramnya.

Sedangkan cabai hijau naik dari Rp 26.500 menjadi Rp 28 ribu atau naik Rp 1500 per kilogramnya.

"Rata-rata cabai sama bawang yang naik bang, paling tinggi naiknya cabai rawit," kata Dani pedagang Pasar Cik Puan Pekanbaru, Kamis (29/11/2018).

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (29/11/2018) membenarkannya adanya kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut.

"Laporan dari petugas memang terjadi kenaikan harga, khususnya ikan, bawang dan cabai. Daging ayam kampung juga naik Rp 7500 per kilogramnya, dari Rp 45 ribu menjadi Rp 52 500 per kilogramya," katanya.

Baca: Harga All New Terra di Riau Mulai Rp 480 Juta, Lihat Penampakannya di Mal Ska Pekanbaru

Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru yang Suka Blues, Banyak Cowok-cowok yang Minta Foto Bareng

Naiknya sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pekanbaru disinyalir akibat adanya persoalan pasokan dari daerah asal.

Yakni dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Akibat pasokan yang tidak normal tersebut, berpengaruh terhadap harga di pasar yang ada di Kota Pekanbaru.

"Prediksi kita penyebab kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok adalah persoalan suplai dari daerah asal berkurang. Sementara permintaan kan masih stabil," kata Ingot.

"Tidak ada hal yang luar biasa yang menyebabkan kenaikan harga, seperti jalan rusak atau banjir belum ada laporan," imbuhnya.

Sementara saat disinggung terkait apa upaya yang akan dilakukan pihaknya untuk menekan harga sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, Ingot mengaku jika pihaknya tidak bisa terlalu banyak terlibat dalam menekan harga di pasaran.

"Secara teknis kita tidak bisa mengontrol harga dipasaran. Karena kita kan tidak bisa memberikan subsidi," katanya.

Namun jika lonjakan harga tetap terjadi dan kenaikannya cukup signifikan pihaknya bisa menggelar operasi pasar dengan menggandeng Bulog atau perusahaan yang memiliki program CSR.

"Kalau situasinya masuk akal untuk dilakukan operasi pasar, tentu kita lakukan. Karena operasi pasar itu kan dilakukan harus ada alasan yang kuat," ujarnya.

Baca: Drama Korea Terbaru Encounter Raih Rating Tinggi! Pecahkan Rekor Drama Lain

Agar lonjakan harga tidak terus terjadi pihaknya juga mengingatkan kepada para distributor untuk tidak melakukan penimbunan barang sembako. Sebab jika ketahuan, bisa terancam hukuman pidana.

"Apalagi sekarang kan sudah ada Satgas pangan. Tentu melalui dinas kita, kita himbai distributor agar mematuhi aturan yang berlaku," katanya.

Pihaknya akan terus melakukan pemantuan ke sejumlah lokasi yang selama ini dijadikan tempat penyimpanan bahan kebutuhan pokok. Untuk mengecek berapa pasokannya.

"Kalau kita menemukan ada dugaan penimbunan kita akan koordinasikan dengan satgas pangan," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved