Geram Karena Motor Dijual, Seorang Anak Bacok Ayah hingga Tewas, Sempat Debat Dengan Ibu
Hanya gara-gara masalah sepele, seorang anak tega membacok ayahnya sendiri hingga tewas. Mengetahui motornya dijual, Sanwani gelap mata.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PARDASUKA - Hanya gara-gara masalah sepele, seorang anak tega membacok ayahnya sendiri hingga tewas.
Sanwani ditangkap petugas Polsek Pardasuka saat bersembunyi di rumah saudaranya, di Pekon Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu, Selasa, 11 Desember 2018 pukul 09.00 WIB.
Kapolsek Pardasuka AKP Martono mengungkapkan, Sanwani tega membacok ayahnya lantaran kesal.
Ia keberatan ayahnya menjual motor Sanwani kepada keponakan.
"Motor dijual dengan cara dicicil. Uang muka Rp 1,6 juta," ujar Kapolsek mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma.
Ditambahkan Kapolsek, dari uang muka Rp 1,6 juta tersebut, Rp 1 juta diambil oleh ibunya.
Kemudian uang sisanya Rp 600 ribu diserahkan kepada Sanwani.
Mengetahui motornya dijual, Sanwani gelap mata.
Terjadi perdebatan antara Sanwani dan ibunya.
Saliman pun berniat melerai perdebatan antara ibu dan anak tersebut.
Namun, pertikaian makin meruncing.
Sanwani, yang telanjur naik pitam, menghunuskan golok yang dibawanya ke perut sang ayah.
Belum cukup sampai di situ, Sanwani juga membacok kepala korban.
Saliman pun tersungkur dengan bersimbah darah.
Korban meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan.
Sementara Sanwani kabur ke kediaman saudaranya di Kecamatan Pardasuka.
Hanya berselang tiga jam, polisi berhasil menangkap Sanwani.
Martono mengatakan, kini Sanwani mendekam di sel tahanan Mapolsek Pardasuka.
Ia terancam pasal 338 juncto 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati.
Sakit Hati Ibu Selingkuh
Peristiwa anak membunuh orangtua kandung juga pernah terjadi di Bandar Lampung.
Eti Yulia (48), warga Perumahan Griya Rubi, Blok B10, Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, ditemukan tewas, Kamis, 1 Maret 2018.
Pelaku adalah anak kandung korban, Agus Wulansah (25).
Ia mengaku sakit hati pada ibunya.
Eti ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya oleh warga sekitar, Kamis malam.0
Warga menaruh curiga lantaran rumah yang ditinggali Eti dan anak laki-lakinya itu, dalam kondisi gelap dan pintu tertutup.
Setelah polisi datang dan membuka pintu rumah secara paksa, korban ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya.
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) untuk dilakukan autopsi.
Berdasar hasil visum di Instalansi Forensik dan Kamar Jenazah RSUAM, leher korban nyaris putus.
Ditemukan sedikitnya 20 luka bekas sayatan senjata tajam pada tubuh korban.
Bahkan, telapak tangan korban bagian kanan dan kiri juga mengalami luka bacokan.
Luka lainnya terdapat di bagian punggung tangan kanan dan kiri.
Jari telunjuk sebelah kiri korban juga hilang.
Agus Wulansah mengaku tega menghabisi nyawa ibunya karena sakit hati lantaran ibunya tukang selingkuh.
Bahkan Agus tidak menyesal dengan perbuatannya. Menurut Agus, ibunya pantas dibunuh atas ulahnya tersebut.
"Nggak, saya nggak menyesal," ungkapnya saat dihadirkan dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin.
Agus pun mengaku, munculnya sakit hati ini karena setiap anjuran dan masukan darinya selalu dibantah oleh ibunya.
"Dia itu tukang selingkuh. Saya bilangin dia ngeyel, nggak usah selingkuh lagi malah bandar narkoba aja dinikahi," tuturnya.
Bahkan, Agus mengaku kerap mendapat ejekan saat dia melaksanakan salat dan mengaji.
"Dia (korban) juga mau menghina saya kalau lagi ibadah. Saya sakit hati, lalu saya bunuh dia pakai golok yang ada di rumah," ungkapnya.
Petugas gabungan Polresta Bandar Lampung dan Polsek Tanjungkarang Barat berhasil mengamankan Agus, Senin, 5 Maret 2018 pukul 09.30 WIB. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/parang-bacok-clurit_20171002_230942.jpg)