Padang
Longsor di Sitinjau Lauik, Macet Padang-Solok Capai 10 Km Kendaraan Tak Bisa Balik Arah
Longsor di Sitinjau Lauik terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dinihari akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak Selasa sore hingga Rabu dinihari.
Selain membersihjan material longsor, BPBD Padang dan relawan TRC juga mengevakuasi rombongan jamaah umrah yang datang dari arah Solok menuju Bandara Internasional Minangkabau.
"Kendaraan jamaah umrah terjebak macet. Sementara, para jamaah itu harus berangkat ke Bandara Internasional Minangkabau pagi ini juga. Jadi, mereka butuh dievakuasi," tuturnya.
Jalur utama Padang-Bukittinggi juga putus
Sebelumnya Jalur utama Padang-Bukittinggi juga putus total menyusul putusnya Jembatan Batang Kalu di Pasa Usang Kayu Tanam.
Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah III, Aidil Fikri mengatakan bahwa pihaknya, akan segera membangun jembatan darurat sebagai pengganti jembatan Kalu yang putus akibat dihantam luapan air sungai.
"Secepatnya kami bagun. Saat ini kami tengah membersihkan lokasi pembangunan jalan darurat. Kalau selesai hari ini, langsung dibangun, karena ini darurat," kata Aidil Fikri kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (11/12/3018)
Jembatan Kalu di Korong Pasa Usang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar, merupakan jembatan yang berada di Jalan Nasional yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi.
Baca: Kecelakaan Maut di Brebes: Bayi 7 Hari Meninggal Dunia Karena Luka Robek pada Kepala
Jembatan tersebut putus pada Senin (10/13/2018) malam, karena dihantam luapan air sungai yang ada di bawah jembatan tersebut.
Aidil Fikri menyebut bahwa kapasitas jembatannya, hanya untuk kendaraan dengan berat maksimal 2 ton.
Sedangkan berat kendaraan di atas 2 ton, di arahkan melewati jalur alternatif Malalak.

"Selain Malalak, jalur lainnya bisa melewati Padang Panjang kemudian terus ke Solok, dan jalur Maninjau, Lubuk Basung terus ke Pariaman. Kemudian bagi kendaraan yang datang dari arah Pekanbaru menuju Padang, bisa melewati Tanah Datar kemudian terus ke Ombilin dan Solok," bebernya.
Di samping membangun jembatan darurat secepatnya, Aidil mengatakan bahwa Balai Jalan Nasional Wilayah III juga akan segera membuat desain jembatan baru untuk diajukan ke Dirjen Bina Marga Kementetian PUPR, termasuk pengajuan anggaran untuk pembangunannya.
"Setelah disetujui Dirjen, barulah dilakukan pelelangan cepat sampai menunggu proses penunjukkan langsung terkait siapa yang akan membangun jembatan tersebut, karena putusnya jembatan Kalu yang menghubungkan jalan Nasional tersebut, disebabkan oleh bencana alam," pungkad Aidl.(*)