Berita Riau
UMKM Tahan Terhadap Krisis, Baru Berkontribusi Terhadap Ekspor Indonesia Sebesar 14 Persen
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan terhadap krisis, baru berkontribusi terhadap ekspor indonesia sebesar 14 persen
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Nolpitos Hendri
Wini menuturkan, meski 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, justru sampai saat ini baru berkontribusi terhadap ekspor Indonesia sebesar 14 persen, karena secara skala usahanya yang masih kecil.
"UMKM di Indoensia paling tinggi dibanding negara Asia lain, kontribusinya signifikan (terhadap ekonomi negara, red)," terangnya.
UMKM masih menjadi usaha yang aman.
Tidak terpengaruh krisis karena dalam usahanya lebih banyak memanfaatkan potensi lokal serta yang ada di sekitar, memiliki ragam kreatifitas, sangat menarik dan punya ciri khas budaya lokal.
Selain itu, produk yang dihasilkan UMKM juga lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat, serta sumber dananya dominan menggunakan dana sendiri.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Indragiri Hilir Raih Lulusan Terbaik dan Berhasil Menulis Dua Novel
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Ubah Kepribadian dalam Dunia Kerja di Coffee Shop
Demikian keunggulannya, namun UMKM masih memiliki berbagai kelemahan.
Orientasi masih pada pasar lokal dan belum punya daya saing terhadap produk luar, SDM masih terbatas dalam pengelolaan usaha, serta masih kurangnya kesadaran pemilik usaha untuk mengurus hak paten.
"Padahal pemerintah sudah memberikan ruang bagi UMKM untuk mengurus hak paten," sebutnya.
Tidak dapat berkembangnya UMKM di Indonesia juga dilatarbelakangi oleh masalah permodalan, agunan, masih belum bisa memenuhi sisi kolateral, serta sisi bunga bank yang juga masih tinggi.
"Nasabah dari sektor UMKM juga masih sangat kecil. Yakni baru 14,7 juta dari jumlah totalnya. Penyerapanannya pun masih konsentrasi di pulau Jawa," jelasnya.
Masih banyak tugas BI guna mengembangan UMKM di masa yang akan datang.
Sudah mulai digalakkan dengan memberdayakan kelompok atau cluster pada komoditas pertanian dan pangan, serta individu atau kewirausahaan.
Baca: Dua Selebgram Cantik Asal Indonesia yang Pernah Dapat DM Nakal Mau Booking
Baca: KISAH Selebgram Cantik Asal Indonesia Ini Dikenal Bikin Gemas, Kenapa?
Sebaran cluster sampai saat ini sudah 218 dengan menerapkan program local economic development guna menciptakan ekonomi baru di daerah dengan memanfaatkan potensi di daerah.
BI terus mendorong cluster agar bisa menembus eksport serta mendukung pariwisata di masing-masing daerah.
Cluster ini juga didorong untuk menjangkau ekonomi yang lebih luas, serta meningkatkan nilai tambah pada produk.
Sejak 2012, BI telah melalukan berbagai kegiatan guna mengembangkan produk UMKM pada cluster, pengelolaan usahanya, serta melakukan pendampingan secara terus menerus.
"Ekosistem kewirausahaan akan dikembangkan ke depan, jadi begitu butuh dukungan stakeholder dan strategi implementasinya," jelasnya. (*)
