Pekanbaru

Hingga Pertengahan Desember 2018, Dua Warga Pekanbaru Meninggal Akibat DBD

Masyarakat mesti mewaspadai musim penghujan. Sebab dikhawatirkan muncul nyamuk Aedes aegypti.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/DoddyVladimir
Ancaman DBD saat musim hujan di Pekanbaru. Foto Ilustrasi - Pasien demam berdarah sedang dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Rabu (3/2/2016). Sampai 31 Januari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad sudah menangani 131 pasien deman berdarah, 74 diantaranya anak-anak dan angka tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masyarakat mesti mewaspadai musim penghujan.

Sebab dikhawatirkan muncul nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk yang jadi penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa muncul dari genangan air.

Saat ini tercatat dua pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru meninggal dunia hingga pertengahan Desember 2018.

Baca: Terungkap, Ada Fakta Mulia Dibalik Rumitnya Nama Lembaga BP3APK2BPMPD

Data dari Dinas Kesehatan Pekanbaru, penderita DBD hingga pekan ke -49 tahun 2018 mencapai 341 orang.

Dua di antaranya meninggal dunia.

"Kami imbau masyarakat untuk waspadai nyamuk Aedes saat musim penghujan," papar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Gustiyanti kepada Tribun, Jum'at (14/12/2018).

Menurutnya, serangan nyamuk Aedes patut diwaspadai.

Baca: Diprediksi Lebih Melambat Lagi, Bagini Kebijakan BI untuk Ekonomi Indonesia 2019

Caranya dengan memastikan lingkungan di sekitar rumah bersih.

Serta memastikan tidak ada wadah atau genangan air yang jadi tempat pengengembangiakan nyamuk Aedes. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved