Wakil Ketua DPRD Riau Kecam Anggota KPID Riau Jika Benar Iklan Layanan Masyarakat Singgung Ustaz
Ia juga menegaskan akan memanggil KPID Riau untuk mempertanggungjawabkan tindakan konyol itu.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman sangat gusar ketika mendengar ada iklan layanan masyarakat produk KPID yang menyinggung tokoh ulama.
Kendati demikian ia mengecam keras semua anggota KPID Riau jika informasi tersebut ternyata benar.
"Saya belum lihat videonya, saya dapat informasi itu dari berita media massa. Jika itu benar, saya melaknat seluruh anggota KPID Riau yang membuat iklan layanan masyarakat seperti itu," ujar Noviwaldy Jusman, Selasa (25/12/2018).
Ia juga menegaskan akan memanggil KPID Riau untuk mempertanggungjawabkan tindakan konyol itu.
Menurutnya, ia penasaran dengan aktor di balik iklan layanan kontradiktif tersebut.
"Besok nota dinasnya saya buat ke komisi terkait. Saya sangat ingin tau siapa yang menyebabkan orang yang kami pilih itu berbuat tak lantas di negeri Melayu ini," ujar politisi Demokrat ini dengan nada geram.
Baca: Polemik Iklan Layanan Masyarakat tentang Hoax yang Ceritakan Ustadz, KPID Riau Minta Maaf
Baca: Iklan Layanan Masyarakat KPID Riau Singgung Ustaz, Komisi I DPRD Riau Agendakan Dengar Pendapat
Baca: PKB Sebut Iklan Layanan Masyarakat KPID Riau Tak Elok
Selain untuk mempertanggungjawabkan iklan nyeleneh tersebut, Noviwaldy Jusman juga ingin mengetahui ada tidaknya pihak lain yang menekan KPID Riau sehingga membuat iklan tersebut.
Ia khawatir, ada pihak-pihak yang memaksa lembaga KPID Riau.
"Saya khawatir ada yang memaksa mereka (KPID Riau, red), dan saya ingin tahu latar belakang timbul iklan ini," ujar Noviwaldy.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau, Taufik Arakhman sangat menyayangkan iklan layanan masyarakat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau yang dinilai menyinggung tokoh agama.
Sebagai lembaga negara, seharusnya iklan layanan yang dibuat oleh KPID tidak kontradiktif.
"Sebagai lembaga yang mengawasi penyiaran, seharusnya produk KPID lebih elok. Bukannya malah menyinggung tokoh agama. Apapun agamanya, itu tak pantas," ujar politisi Partai Gerindra ini, Selasa (25/12/2018).
Taufik Arakhman berharap insiden tak menyenangkan itu menjadi pelajaran yang berharga.
Ia juga berharap, insiden tersebut adalah pertama dan terakhir.