Di Desa Ini Tak Ada Lelaki Dewasa, Cuma Wanita dan Anak-anak, Ada Kisah Getir di Baliknya

Setelah berjalan kaki tiga jam dari kota terdekat melalui jalan setapak yang dihantui oleh gerilyawan, maka Anda akan menemukan sebuah desa.

Editor: Ariestia
Iván Valencia/National Geographic
Desa La Puria. 

Tahun 1960-an, perang berakhir.

Hanya saja referendum sipil sempat ditolak pada tahun 2016 oleh para pemimpin FARC dan pemerintah Kolombia.

Untungnya revisi perjanjian disahkan beberapa bulan kemudian.

Namun setelah perang, warga desa La Puria mengaku masih sepenuhnya ditinggalkan oleh negara.

Baca: Ratusan Umat Islam di Pekanbaru Hadir di Masjid Ar Rahman di Malam Tahun Baru 2019

Valencia bertanya pada salah satu penduduk desa La Puria dan mereka hidup tanpa bantuan pemerintah.

Seperti tidak ada perawatan kesehatan dan pekerjaan umum. Sehingga warga desa La Puria mengalami malnutrisi dan kondisi tidak bersih.

Desa La Puria.
Iván Valencia / National Geographic
Desa La Puria.

"Menurut saya, perang masih berlanjut dan kami menerima konsekuensinya.”

Tapi untungnya warga desa La Puria cepat beradaptasi. Di mana mereka hidup lebih damai daripada sebelumnya.

Mereka bisa mengenakan pakaian warna-warni dan juga berkomunikasi melalui kamera. (*)

Artikel ini sudah tayang di Intisari Online: Desa La Puria, Ketika Perang Tewaskan Semua Pria dan Hanya Tersisa Wanita dan Anak-anak di Sini

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved