3 Fenomena Aneh Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Ada Perbedaan Terjadi di Dasar Laut Sunda
Sederet fenomena aneh yang terjadi akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau:
Setelah itu, air laut masuk ke kawah, jadi awannya sempat terputus," cerita Kushendratno.
Bahkan menurut Kushendratno, berkurangnya ukuran Gunung Anak Krakatau menjadi 100 meter bisa membuat cerita baru lahirnya anak Krakatau baru.
"Kalau masih aktif, akan tetap meningkat lagi. Mungkin sama seperti dia (Gunung Anak Krakatau) baru lahir 1929.
Hanya saja sekarang sudah di 100 meter, sebelum kemarin sempat 338 meter.
Mungkin akan terulang lagi sejarah lahirnya Anak Krakatau, lahir dan tumbuh besar," pungkasnya.

Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan update terkini kondisi Gunung Anak Krakatau.
Hal tersebut diunggah melalui laman Twitter resminya, @vulkanologi_mbg, pada Rabu (2/1/2019).
Melalui visual yang didapatkan oleh PVMBG tercatat bahwa masih muncul asap putih tebal dengan ketinggian 200-1500 meter dari atas kawah.
Gunung Anak Krakatau juga masih terus menunjukkan aktivitas kegempaannya.
Dari catatan PVMBG diketahui bahwa dari tanggal 1 Januari hingga 2 Januari 2019 ini, terjadi sedikitnya 51 kali gempa letusan dan 44 kali gempa hembusan.
Tercatat pula, Gunung Anak Krakatau menyebabkan satu kali adanya Gempa Vulkanik dalam.
Akibat aktivitas yang terus ditunjukkan oleh Anak Gunung Krakatau, masyarakat tidak diperbolehkan untuk mendekati gunung dalam radius 5 km dari kawah Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap menggunakan masker untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 3 Fenomena Aneh yang Terjadi karena Erupsi Gunung Anak Krakatau, Dasar Laut Sunda Jadi Beda