Ini Sosok Bupati yang Ngamuk di Klub Malam, Begini Penjelasan Kapolsek Ujungpandang

Sebuah Video Viral diduga seorang Bupati sedang mengamuk di klub malam di Kota Makassar jadi bahan perbincangan

Editor: Muhammad Ridho
(Dok. Istimewa)
Seorang pria yang diduga bupati di Papua mengamuk di sky lounge hotel Swiss Bell, Jl Pasar Ikan, Makassar, Sabtu (5/1/2019) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah Video Viral diduga seorang Bupati sedang mengamuk di klub malam di Kota Makassar jadi bahan perbincangan, Minggu (6/1/2018).

Diduga Bupati di Video Viral itu adalah Bupati di salah satu daerah di Papua.

Dirangkum dari tribun-timur.com, berikut fakta-fakta video viral yang ramai itu:

1. Berawal dari Instagram

Adalah video seseorang yang diduga Bupatidari Provinsi Papua mengamuk di Gravity Sky Lounge Swiss-BelHotel Kota Makassar.

Bupati tersebut memukul personel band dan merusak ala-alat musik di panggung.

Video Viral tersebut diunggah akun Instagram makassar_iinfo.

Awalnya, pemilik akun Instagram makassar_iinfo menyebut bahwa seorang bupati diduga mabuk berbuat rusuh di sky lounge lantaran band bersangkutan tak bisa membawakan lagu yang diminta oleh Bupati Manokwari.

2. Penjelasan Pihak Band

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh salah satu salah satu vokalis atas nama Gery Andika.

Melalui Insta Story akun instagram @geryandika92, Gery memberikan klarifikasi.

Menurutnya, hal tersebut terjadi bukan karena band mereka tak bisa membawakan lagu, melainkan Bupati tersebut ingin membawakan lagu dengan memakai mic wireless, padahal tidak tersedia.

Bupati yang tak terima langsung ngamuk.

Berikut selengkapnya:

Klarifikasi Gery Andika, salah satu personel band yang tampil di Sky Lounge Swiss-Belhotel Makassar
Klarifikasi Gery Andika, salah satu personel band yang tampil di Sky Lounge Swiss-Belhotel Makassar (instagram @geryandika92)

3. Direpost Akun Gosip

Video Viral tersebut turut diposting akun gosip Lambe Turah.

Berikut Video Viral:

4. Kata Pihak Swiss-Belhotel Makassar

Public Relations Swiss-Belhotel Kota Makassar Keisha membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar kejadiannya di Swiss-Belhotel Makassar. Tapi pihak hotel sudah tidak ada masalah ataupun urusan lagi dengan bupati terkait maupun band. Tinggal mereka (bupati dan personel band) yang berurusan," kata Keisha saat dikonfirmasi tribun-timur.com melalui sambungan telpon, Minggu (6/1/2018).

5. Penjelasan Resmi Polisi

Polsek Ujungpandang menyelidiki keributan yang diduga dilakukan oknum bupati asal Papua di cafe live musik salah satu hotel di Kota Makassar.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Ujungpandang Kota Makassar, Kompol Wahyu Basuki saat dikonfirmasi awak tribun-timur.com, Minggu (6/1/2019).

"Masih diselidiki dulu, karena pada saat ke gravitasi (lokasi keributan) tadi malam sudah ga (tidak) ada diduga pelaku pengrusakan," kata Kompol Wahyu Basuki.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Ujungpandang Kota Makassar, AKP Abd Rahim, yang dikonfirmasi mengungkapkan, dugaan pengrusakan mikrofon band yang diduga dilakukan oleh oknum bupati yang belum diketahui identitasnya itu telah dilaporkan pihak band yang tampil di cafe hotel.

Korbannya atau pelapor dugaan penrusakan itu diketahui bernama Elda Mayasari.

"Intinya masih dalam proses penyilidikan, kita belum tahu siapa pelakunya. Apakah seorang pejabat negara atau bukan, itu masih informasi yang belum jelas," ujar Abd Rahim.

Elda Mayasari yang hendak dikonfirmasi terkait kejadian itu belum bersedia menerima telepon awak TribunTimur.com.

Kabar mengamuknya oknum bupati yang diduga berasal dari Provinsi Papua itu viral di media sosial.

Penyebabnya diduga lantaran saat sang oknum bupati ingin menyanyi menggunkan mikrofon namu tidak diamini.

Dari hasil penulusuran, lokasi keributan yang diduga melibatkan oknum bupati asal Papua itu, di Gravity Lounge Swiss Bell Hotel, Jl Ujungpandang, Makassar.

6. Bupati Akan Ngadu ke Polda

Sementara Bupati Manokowari Demas Paulus Mandacan, bakal melaporkan pria yang mencatut namanya di Gravity Lounge Swiss-belHotel, Makassar.

Hal itu diungkapkan sekretaris Demas Paulus Mandacang (ketua) di PDIP Manokowari, Abdul Rahman Mangatti, saat mendatangi Mapolsek Ujungpandang, Jl Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (6/1/2019).

"Besok ini pak Bupati (Demas Paulus Mandacang) mau melapor secara resmi di Polda Papua Barat untuk mencari siapa pelaku yang mengamuk itu dan mencatut namanya," kata Abdul Rahman.

Menurutnya, video viral mengamuk yang mencatut nama Bupati Manokowari (Demas Paulus Mandacang) tidak benar.

Pasalnya, menurut Abdul Rahman, orang nomor satu di Manokowari itu, tidak berada di Makassar saat keributan di Gravity Lounge berlansung.

"Pak bupati Manokowari (Demas Paulus Mandacan) di Jakarta, pada waktu kejadian dianggap yang mengaku bupati Monokowari di Makassar yang terjadi semalam, itu pada nyatanya bukan beliau (Demas Paulus Mandacan). Karena beliau berada di Jakarta dan ada dasar tiketnya," kata Abdul Rahman Mangati.

Orang kepercayaan Demas Paulus Mandacan ini, mengaku informasi viral terkait bupati Manokowari mengamuk adalah fitnah.

"Orang Papua itu memang suka nyanyi-nyanyi, tapi disana kalau anak-anak mau nyanyi-nyanyi biasanya pak Bupati hanya kasih uang, karena dia tidak suka memang nyanyi atau minum-minum. Makanya disana itu pak bupati juga sering dijuluki pak pendeta," jelas Abdul Rahman.

Abdul Rahman yang merupakan pria kelahiran Maros, mengaku diminta Demas Paulus Mandacang, untuk mengkalrifikasi persoalan itu lantaran ia kebetulan di Makassar.

"Saya kan orang asli Maros, kebetulan ini kan libur, jadi saya diminta pak bupati (Demas Paulus Mandacan) mengklarifikasi persoalan ini," tuturnya.

Ia mengaku pertama melihat video viral pria yang mencatut nama bupati Manokowari (Demas Paulus Mandacan) di akun isntagram Lambeh Turah.

(tribun-timur.com/Muslimin Emba)

Artikel telah tayang di Tribun-Timur.com yang berjudul: 5 Fakta Video Viral Bupati Ngamuk di Hotel Makassar, Penjelasan Resmi Polisi, Hotel, & Band

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved