Ular Kobra Masuk Rumah Warga Pekanbaru, Merayap dan Bersembunyi di Kolong Tempat Tidur
Ular berbisa itu masuk ke dalam kamar warga di Jalan Pesisir, Kelurahan Meranti Pandak, Kecanatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Penulis: Fernando | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru sempat melakukan evakuasi terhadap ular cobra yang masuk rumah warga.
Mereka mengevakuasi ular tersebut pada 4 April 2018 silam.
Ular berbisa itu masuk ke dalam kamar warga di Jalan Pesisir, Kelurahan Meranti Pandak, Kecanatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Ular tersebut tidak cuma masuk kamar.
Binatang melata itu malah bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.
Kondisi tersebut menyulitkan petugas mengevakuasi ular yang dikenal agresif tersebut.
Baca: Evakuasi Ular dari Pemukiman Warga, Petugas Damkar Pekanbaru Temukan di 8 Titik Berbeda
Baca: Sudah 2 Ekor Ular Piton yang Ditangkap Warga setelah Peristiwa Ibu dan Anak Dililit Ular Sanca
Baca: Kisah Amad Berhadapan Dengan Ular Piton Sepanjang 15 Meter, Khawatir Ular Habis Telan Manusia
Tapi personel yang bertugas saat itu berupaya mengevakuasinya dengan cepat.
Mereka cukup menggunakan stik penangkap ular untuk evakuasi ular tersebut.
"Kami langsung bergerak ke lokasi. Sebab ular yang masuk rumah warga adalah ular cobra," papar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, Burhan Gurning kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, masyarakat mesti mewaspadai keberadaan binatang melata di sekitar pemukiman.
Maka ia mengimbau masyarakat untuk menutup pintu rumah, agar ular atau binatang liar tidak masuk.
Ular cobra jadi satu jenis ular yang dievakuasi pada tahun 2018 lalu.
Baca: Drama Korea (Drakor) Terbaru Tayang 9 Januari 2019: Berikut Sinopsis & Daftar Pemerannya
Baca: Inilah 5 Drama Korea Terbaru yang Tayang Januari 2019, Drakor Encounter Tayang di Trans TV Hari Ini
Mereka juga sempat mengevakuasi dua jenis ular lainnya yakni ular piton dan ular sanca.
Secara keseluruhan, tim dari dinas sudah melakukan sembilan evakuasi ular di tahun 2018.
Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru melakukan puluhan upaya penyelamatan selama tahun 2018.
Mereka melakukan 26 upaya penyelamatan dan evakuasi sepanjang tahun lalu.
Upaya penyelamatan terbanyak yakni membantu evakuasi ular yang memasuki pemukiman warga.
Pihak dinas mencatat ada sembilan evakuasi ular.
Mereka melakukan evakuasi di sejumlah lokasi yakni Jalan Garuda, Jalan Flamboyan dan Jalan Madrasah.
Kemudian Jalan Cipta Karya, Jalan Pesisir, Beringin Perum Pemda dan Taman Sari.
Baca: Pidato Kebangsaan Indonesia Menang, Prabowo Mengundurkan Diri Jika Pilpres 2019 Curang
Baca: Tahukah Anda, Mengapa Kita Jarang Temukan Bangkai Kucing yang Mati Selain Ditabrak? Ini Penyebabnya
Baca: Kecelakaan Maut, Iqbal Hakim Tewas Saat Tunggangi Ducati di Sirkuit Sentul, Ucapan Duka Mengalir
Lalu di kawasan Padang Bulan sempat ditemukan dua kali.
Petugas dinas mendapati adanya ular di tumpukan barang bekas, rumah warga dan semak belukar.
Jenis ular yang dievakuasi ada jenis sanca dan piton.
Mereka juga membantu evakuasi sarang tawon ukuran besar yang mulai mengganggu warga.
Mereka melakukannya di tujuh lokasi yakni Jalan Sutomo, Jalan Hangtuah, Jalan Rokan, Jalan Utama, Jalan Ahmad Yani, Jalan Limbungan dan Jalan Air Dingin.
Tim dari dinas juga melakukan upaya evakuasi terhadap tujuh penyelamatan korban bencana.
Di antaranya evakuasi jasad di Sungai Umban, korban percobaan bunuh diri, evakuasi anak tenggelam di Sungai Air Hitam dan banjir di Jalan Riau Ujung.
Mereka juga melakukan evakuasi korban kebakaran pergudangan di Jalan HR Soebrantas, Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Makmur.
"Para petugas juga membantu evakuasi monyet di Jalan Sari, serta membantu dua kali evakuasi pohon tumbang di Jalan Tasykurun," papar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, Burhan Gurning kepada Tribun, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, tim dari dinas tidak cuma fokus melakukan upaya pemadaman kebakaran.
Mereka juga bertugas melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan selama tahun 2018.
Mereka mulai melakukan proses evakuasi dan penyelamatan pada Februari 2018.
Saat itu ada empat kali upaya penyelamatan dan evakuasi.
Tiga di antaranya evakuasi ular dari rumah warga.
Kemudian pada bulan Mei juga dilakukan empat kali penyelamatan dan evakuasi.
Tiga di antaranya evakuasi ular di pemukiman warga.
Sedangkan bulan Juni, Juli dan Agustus masing-masing tiga penyelamatan.
Lalu pada Maret, September, Oktober dan Desember masing-masing dua upaya evakuasi dan penyelamatan. Pada April hanya satu upaya evakuasi, yakni evakuasi ular di rumah warga. (*)