Rencana PT Pindad Bangun Pabrik di Teknopolitan, Tunggu Deal dengan Pertamina
Kepastian PT Pindad membangun pabrik kelapa sawit di kawasan teknopolitan belum tahu kapan realisasinya.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALANKERINCI- Rencana PT Pindad membangun pabrik kelapa sawit di kawasan teknopolitan masih belum bisa pasti kapan direalisasikan.
Meskipun, penandatanganan kerjasama dengan Pemkab Pelalawan telah dilakukan pada Rabu (16/01/2019) pekan lalu.
"Belum tahu kapan akan dibangun (pabriknya). Nunggu deal sama Pertamina," kata kepala UPT Teknopolitan Pelalawan, Minggu (20/01/2019).
Pembangunan pabrik milik PT Pindad tersebut menunggu tercapainya kesepakatan dengan PT Pertamina.
Bila sudah sepakat, maka pabrik akan dibangun.
Wildan mengatakan rencananya, Senin (21/01/2019) besok, pihaknya akan ke Jakarta melakukan pertemuan PT Pindad, Institut Teknologi Bandung dan Pertamina.
PT Pindad, katanya, bakal membangun pabrik kelapa sawit yang akan menghasilkan produk biodiesel 20 persen (B20 ) sebagai campuran pada BBM jenis solar.
Pihak ITB sudah memiliki teknologi tersebut.
Hasil produksi biodiesel 20 persen (B20) yang akan disalurkan ke Pertamina.
Bila Pertamina mau bekerjasama, maka PT Pindad akan segera membangun pabrik.
Wildan mengatakan sistem pabrik yang akan dibangun PT Pindad menggunakan sistem build operate transfer (BOT) atau bangun guna serah.
Sederhananya, bila modal pembangunan pabrik sudah kembali, maka pabrik tersebut diserahkan kepemilikannya ke petani yang tergabung dalam koperasi.
Waktu pengembalian modal mendirikan pabrik diperkirakan sekitar empat tahun karena produk turunan kepala sawit bernilai ekonomis tinggi.
Rencananya, PT Pindad akan bekerja dengan para petani kelapa sawit yang tergabung dalam sebuah koperasi.
"Bukan hanya Pindad. Seluruh investor yang mau bangun pabrik juga akan menggunakan sistem BoT," kata Wildan. (*)
