Mahasiswa Unri Hadang Menristekdikti, Ternyata Ini yang Ingin Mereka Sampaikan pada Muhamad Nasir
Kami minta Menristekdikti menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Universitas Riau. Khususnya masalah sengketa lahan
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah mahasiswa yang ingin bertemu dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Muhamad Nasir ternyata ingin menyampaikan sejumlah tuntutan mereka terkait kondisi di Kampus Universitas Riau (Unri) , Selasa (29/1/2019).
Keluhan tersebut sebelumnya sudah disampaikan ke Rektor namun tidak digubris.
Sehingga mahasiswa sepakat untuk menyampaikanya ke Menristekdikti RI saat meresmikan gedung di Fakultas Teknik UR.
"Ada tiga persoalan yang selama ini diresahkan dan dirasakan oleh mahasiswa Unri. Pertama soal produk hukum yang dikeluarkan Kemenristekdikti, yakni Permen nomor 55 tahun 2018," kata Gusti Rahim, Menteri Hukum dan Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa BEM Universitas Riau.
Mahasiswa menilai Permen tersebut sama dengan aturan yang dibuat pada zaman orde baru, yakni NKK BKK.
"Kami tidak ingin nalar kritis mahasiswa dibungkam kembali pada saat ini. Makanya kami minta Pak Menteri harus melibatkan mahasiswa dalam membahas Permen tersebut," imbuhnya.
Baca: Menristekdikti Dihadang Sejumlah Mahasiswa Usai Meresmikan Gedung di Kampus UR
Baca: VIDEO: Mahasiswa Adang Menristekdikti Usai Meresmikan Gedung di Kampus UR, Ini Tuntutan Mereka
Baca: Menristekdikti Resmikan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas Unri, Sebut Dinanti Anak Bangsa
Kemudian tuntutan yang kedua yang ingin disampaikan ke Menristekdikti adalah terkait persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Mahasiswa menilai UKT di Universitas Riau tidak transparan dalam pengelolaanya.
"Tidak ada transparansi dalam pengelolaan UKT dan model penetapannya pun amburadul. Setiap sementer selalu saja ada mahasiswa yang cuti karena persoalan UKT, mereka tidak mampu membayarnya," ujarnya.
Selain itu, tuntutan ketiga yang ingin disampaikan mahasiswa adalah terkait sengketa lahan di komplek Kamus Unri yang hingga saat ini belum tuntas.
"Kami minta Menristekdikti menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Universitas Riau. Khususnya masalah sengketa lahan. Jangan sampai Kampus dintervensi oleh siapa pun termasuk koorporasi," katanya.
Meski sejumlah tuntutan tersebut sudah disiapkan oleh mahasiswa namun mereka mengaku kecewa dengan M Nasir.
Sebab tuntuan mereka dianggap angin lalu saja.
"Jujur saja kami kecewa sekali, harusnya beliau menyambut kami, seharus direspon baik," katanya.
Baca: Drama Korea Terbaru 2019 Touch Your Heart, Drakor Komedi Romantis Lee Dong Wook dan Yoo In Na
Baca: JADWAL Tayang Drama Korea (Drakor) Whats Wrong With Secretary Kim di Trans TV, Ini Sinopsisnya!