Berita Riau
Kendaraan Berbobot 816 Ton Dijejerkan, Begini Cara Tim Ahli Uji Kekuatan Jembatan Siak IV
pelaksanaan uji beban ini akan berlangsung hingga Jumat tengah malam. Dengan dua proses pengujian, yakni uji dinamis dan uji statis
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Satu unit mobil jenis damtruk bermuatan pasir dengan bobot 34 ton terparkir tepat di tengah jembatan Siak IV, Jumat (8/2/2019). Mobil roda enam tersebut dibagian roda depannya diberikan pengganjal setinggi lebih kurang 20 centimeter.
Setelah itu mobil dijalankan pelan. Ban bagian depan kemudian menanjak naik keatas penggal, lalu ban depan truk tersebut terjun dari atas pengganjal kearah lantai jembatan. Seketika itu jembatan terasa bergetar. Kondisi ini sempat diulang beberapa kali.
Hentakan ban mobil truk bermuatan pasir ke lantai jembatan tersebut merupakan salah satu rangkaian uji beban yang dilakukan Kementrian PUPR bersama tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Baca: FOTO: Uji Beban Jembatan Siak IV Pekanbaru
Baca: VIDEO: Kemetrian PUPR Lakukan Uji Beban Jembatan Siak IV, Diresmikan Tanggal 14 Februari
Baca: Hari Ini Uji Beban Jembatan Siak IV Dilakukan, Dijadwalkan 14 Februari Diresmikan
Getaran ban mobil truk tersebut dilakukan untuk menguji tingkat kelenturan jembatan. Uji ini disebut dengan istilah uji beban dinamis.
Project Manager PT Brantas Abipraya, Hidayatullah mengatakan, pelaksanaan uji beban ini akan berlangsung hingga Jumat tengah malam. Dengan dua proses pengujian, yakni uji dinamis dan uji statis.
"Uji dinamis dilakukan untuk mengetahui rambatan goyangan jembatan, makanya tadi sengaja kendaraan itu bannnya dijatuhkan ke arah lantai jembatan untuk melihat tingkat getaranya," katanya.
Hidayatullah uji dimanis ini juga betujuan untuk menguji tingkat kelenturan dan kekakuan jembatan. Sebab tingkat kekakuan dan kelenjuran jembatan juga harus sesuai dengan perencanaan awal.
"Tidak boleh terlalu lentur, juga tidak boleh terlalu kaku, ini lah yang diuji pada uji beban dinamis ini," katanya.
Uji beban dinamis berlagsung dari pagi hingg siang hari. Sedangkan untuk uji statis dimulai setelah selesai shalat jumat hingga malam hari.
Baca: Jembatan Siak IV Segera Dioperasikan, Begini Kata Pengamat UIR Soal Mekanisme Uji Coba
Baca: Uji Beban Jembatan Siak IV, DPRD Riau Minta Hasilnya Diumumkan ke Publik
Berbeda dengan uji beban dinamis, uji beban statis dilakukan dengan menyusun puluhan mobil damtruk bermuatan pasir diatas jembatan. Ada 24 unit mobil yang disusun berjejer diatas jembatan.
Mobil damtruk ini masing-masing unitnya berbobot seberat 34 ton. Artinya jika dikalikan dengan jumlah unit mobil yang disiapkan sebanyak 24 unit, maka beban total dari seluruh kendaraan yang diparkirkan diatas jembatan siak ini mencapai 816 ton.
Mobil dam truk ini berjalan lambat dari arah sisi Rumbai menuju ke arah sisi seberang. Setelah disampai disi seberang jembatan, mobil berhenti tepat didepan garis yang sebelumnya sudah disiapkan oleh petugas. Mobil yang diparkirkan di atas jembatan ini secara bertahap. Satu kali berangkat hanya 4 unit mobil. Dua dilajur kiri dan dua dilajur kanan. 4 unit mobil ini berjalan lambat hingga tepat ke posisi yang sudah ditetapkan.
Setelah itu baru disusul 4 unit mobil berikut, hingga total 24 unit. Setelah seluruh unit mobil truk terpakir diatas jembatan, barulah tim melakukan pengecekan dengan menggunakan sensor yang tersambung di laptop.
Sejumlah ahli jembatan yang berasal dari sejumlah universitas ternama di Indonesia langsung memantau setiap pergerakan kendaraan melalui layah monitor laptop yang disiapkan dibawah tenda disisi jembatan arah dari Jalan Sudirman. Ahli jembatan tersebut diantaranya Prof Iswandi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Bambang Suhendro dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan DR Heru dari Universitas Indonesia (UI). Seluruh akademini ahli jembatan ini masuk kedalam tim KKJTJ.
Sebelumnya, usai melakukan pengecoran terakhir Jembatan Siak IV, Jumat (25/1/2019) lalu, Gubernur Riau (Gubri), Wan Thamrin Hasyim, dipastikan akan kembali berkunjung ke jembatan ini untuk melakukan peresmian.
Untuk peresmian jembatan Siak IV akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2019 mendatang. Ia bahkan secara khusus mengundang masyarakat Riau khususnya yang ada di sekitaran Jembatan Siak IV untuk sama-sama hadir dalam peresmian ini.
"Paling lama tanggal 14 Februari jembatan ini akan diresmikan, dan bisa dilewati. Tadi saya sudah minta sama pak Asisten 1 dan humas untuk menyiapkan kaos oblong dengan sablon gambar Jembatan Siak IV," kata Wan Thamrin.
Kaos oblong dengan gambar Jembatan Siak IV yang diambil dari udara melalui dron tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir dalam peresmian ini.
"Tanggal 14 Februari kita ketemu disini (peresmian), nanti warga kita minta pakai baju itu (kaos oblong bergambar jembatan siak IV)," ujarnya.
Wan tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya saat melakukan pengecoran terakhir Jembatan Siak IV, Jumat (25/1/2019). Ia pun sempat bercerita lika-liku perjalanan pembangunan jembatan Siak IV yang sebelumnya sempat mangkrak selama kurang lebih 5 tahun lalu.
Dimana jembatan Siak IV ini awal mula dibangun tahun 2009 sampai tahun 2013 terhenti. Padahal pembangunannya belum selesai. Kemudian dilanjutkan kembali tahun 2017 akhir hingga awal 2019. Artinya butuh waktu hingga 10 tahun jembatan Siak IV baru bisa diselesaikan.
"Perasaan saya berdebar-debar ini. Akhirnya jembatan Siak IV selesai juga. Kuncinya sederhana saja. Man jadda wajadda (siapa yang bersunguh-sungguh pasti akan berhasil). Saya perintahkan ke Dadang Kadis PUPR, tutup telinga rapat-rapat, terima segala kritikan, tapi pekerjaan jalan terus, maka jadi lah Jembatan Siak IV ini," kata Wan Thamrin saat membuka secara resmi kegiatan seremonial pengecoran terakhir Jembata Siak IV.
Intruksi kepada Kepala Dinas PUPR Riau untuk menutup telinga yang disampaikan bukan tanpa alasan. Pesan tersebut ia sampaikan agar dinas PUPR bisa fokus bekerja tanpa harus menghabiskan energinya untuk sibuk beradu argumen dengan pihak yang meragukan penyelesaikan jembatan siak IV tersebut.
Sebab kata Wan, sejak awal memang banyak pandangan-pandangan miring ketika awal Pemprov Riau memutuskan untuk melanjutkan kembali pembangunan jembatan ini dengan proyek multiyers. Segala bentuk kritikan itu diterima sebagai masukan, lalu pembangunan jembatan ini tetap dilanjutkan.
"Pesan saya ke Pak Dadang ketika itu hanya satu, laksanakan saja perintah. Kerjakan dengan segenap kemampuan yang ada," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto, menyebut butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan jembatan ini. Peletakan batu pertama jembatan Siak IV dilaksakan pada tahun 2009. Proses pembangunan terus berjalan hingga tahun 2013. Namun karena beberapa persoalan, pembangunan jembatan ini dihentikan. Pada tahun 2017 lalu, Pemprov Riau berinisiatif untuk melanjutkan kembali pembangunannya.
"Persisnya, pembangunan kembali dilaksanakan pada Desember 2017. Sebab perlu ada kajian terhadap kekuatan struktur jembatan setelah bertahan-tahun dibiarkan mangkarak. Untuk melakukan kajian itu saja habis waktu sekitar 3 bulan," ujarnya.
SIMAK INFO TERBARU DARI KAMI, LIKE DAN SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE KAMI @tribunpekanbaruofficial
Dadang menjelaskan, total panjang Jembatan Siak IV secara keseluruhan adalah 800 meter. Sedangkan tinggi jembatan dari permukaan air ke bagian jembatan ketinggiannya mencapai sekitar 12,5 meter, dengan tinggi tiang penayanggga sekitar 75 meter. (*)