Burung Pipit Serang Sawah Warga, Petani: Kalau Wereng atau Tikus Bisa Semprotkan Racun Hama
Setiap hari saya menjaga sawah bergantian bersama istri. Saya cukup kuwalahan, karena beberapa menit di usir, burung pipit bakal kembali lagi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Serangan burung pipit di Mojokerto membuat pusing petani.
Sebulan terakhir, petani padi di Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto harus menghadapi serangan burung pipit.
Serangan burung pipit ini harus mereka hadapi setiap hari.
Bila tidak, sawah yang tinggal menunggu masa panen akan menjadi target serangan burung pipit.
Akibat serangan burung pipit sejumlah petani Mojokerto mengalami kerugian karena hasil panen padi menurun.
Salah satu petani bernama Supriyadi (48) mengatakan, serangan burung pipit merebak sejak sebulan terakhir.
Baginya, serangan burung pipit dirasakannya hampir setiap hari.
"Setiap hari saya menjaga sawah bergantian bersama istri. Saya cukup kuwalahan, karena beberapa menit diusir, burung pipit bakal kembali lagi untuk mengganggu," katanya, Sabtu (9/2).
Baca: Ustaz Yusuf Mansur Blak-blakan Kirim Pesan pada TGB, Bicara Sosok Capres Joko Widodo
Baca: Siswa Kurang Ajar, Merokok di Dalam Kelas, Layangkan Tinju dan Tarik Kerah Baju Guru
Baca: 7 Fakta Lakalantas Tewaskan Pelajar SMP di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Korban Hendak Pulang
Baca: Tak Hanya Kopi, 6 Makanan Minuman Ini Berbahaya Jika Dikonsumsi Bersama Durian, Ada Susu dan Daging
Tak ada alat khusus untuk mengusir burung pipit.
Supriyadi mengunakan alat sederhana seperti jaring serta orang-orangan sawah.
"Serangan burung pipit berbeda dengan serangan hama wereng dan tikus. Jika diserang hama wereng maupun tikus saya tinggal semprotkan obat hama. Sedangkan burung pipit tidak bisa," terangnya sembari mengecek jaring-jaring perangkap burung pipit.
Selain menyebar jaring perangkap, dirinya dan para petani Desa Kepuhanyar punya cara lain untuk mengantisipasi penurunan hasil panen.
Dia bersama para petani menggunakan cara menanam padi serentak.
"Jika ditanam serentak fokus burung pipit akan terpecah. Sehingga burung pipit tak menyerang di satu lokasi saja," ucapnya.
Baca: Detik-detik 4 Gol Laga Atletico Madrid vs Real Madrid, Wasit Harus Bolak-balik Lihat VAR
Baca: Masih Ingat Diana Pungky Pemeran Jinny Oh Jinny? Lama Tak Muncul di TV, Ternyata Geluti Ini
Baca: Detik-detik Gol Mohamed Salah Bungkam Bournemouth 3-0, Liverpool Punya 20 Peluang
Sementara itu, penurunan hasil panen yang diderita Supriyadi sekitar 500 kg.
Sebelumnya dari satu hektar sawah yang dia kelola, Supriyadi bisa mendapatkan 8 ton padi, kini hanya 7,5 ton.
"Saya mengalami kerugian sekitar 500 kg padi," terangnya.
Hal senada dikatakan petani lain bernama Munaroh (50).
Akibat serangan burung pipit jumpah panen padi menurun.
Selain itu, pengeluaran Munaroh juga membengkak.
"Saya harus membeli jaring-jaring perangkap burung pipit. Selain itu, juga harus membayar tukang yang memasang jaring. Pengeluarannya sekitat Rp 2.000.000," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Serangan Burung Pipit Bikin Petani Mojokerto Menderita, Panen Padi Turun Ratusan Kilogram