KISAH Cewek Cantik Berhijab Asal Pekanbaru, Suka Menulis Tentang Lingkungan dan Teroris

Saat itu sekolah SMP tempatnya menimba ilmu mengeluarkan kebijakan bagi siswa yang ingin lulus harus menyelesaikan karya tulis.

Setelah banyak membaca buku-buku, perempuan berusia 20 tahun ini memutuskan untuk menulis biografi Bung Hatta.

Kepiawaiannya menulis semakin terasah dengan baik meskipun belum sesempurna orang lain.

"Saya merasa sayang saja kalau cerita cerita yang bisa dikembangkan, disimpan, menginspirasi tidak dituangkan dalam bentuk tulisan," tambah dara cantik kelahiran Dumai 11 januari 1999 ini.

Hobi menulisnya terus digeluti setelah naik ke bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) serta menambah koleksi buku ya g menjadi refrensi bagi dirinya untuk menulis essay.

Menulis juga jadi salah satu cara nisa untuk tidak jenuh sama perkuliahan yang penuh rumus dan hafalan.

Ia bisa berimajinasi dan menghasilkan sesuatu yang bisa menginspirasi banyak orang.

Disamping itu, Nisa mengikuti seminar-seminar tentang cara menulis yang baik yang digelar di kampus maupun organisasi mahasiswa untuk memperkaya serta mendalami dunia menulis.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Banker, Jual Jilbab Karya Sendiri

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Tulungagung Merantau di Pekanbaru, Pilih Jadi FDJ, Tepis Imej Negatif

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Ikuti Ajang Miss Teen Hingga Putri Pariwisata

Kebanyakan arah tulisan yang dihasilkannya mengenai berita-berita terhangat yang terjadi di negeri ini.

Mulai dari bencana, teroris, lingkungan, hingga kejadian yang menyedot perhatian orang banyak.

Salah satu tulisannya yang paling disukai yakni berjudul "bersukat darah tanah air" bercerita tentang teroris yang marak terjadi di Indonesia.

Secara pribadi ia kesal dengan kejadian teror yang dilakukan oknum-oknum tersebut yang ujung-ujungnya menyalahkan agama tertentu padahal faktanya tidak benar demikian.

Kedepan anak pertama dari empat bersaudara ini berharap suatu saat bisa menginspirasi banyak orang melalui tulisannya, serta mengubah paradigma jika orang eksakta itu kku atau fokus ke studi saja.

Disisi lain Nisa juga memiliki prestasi seperti pernah jadi pasukan 8 paskibraka kota Dumai, pemenang 1 duta fmipa 2018, dan top 7 duta universitas riau. (*)