Gembong Narkoba Meksiko El Mencho Lebih Kejam dari El Chapo

Di saat gembong kartel Sinaloa Joaquin El Chapo Sanchez berpotensi menjalani hukuman seumur hidup di AS, penggantinya di Meksiko sudah muncul.

Penulis: ihsan | Editor: ihsan
foto/net
Polisi Meksiko membawa kantong jenaza berisi korban kekejaman kartel pimpinan El Mencho. 

Dan, pekan lalu dia dinyatakan bersalah dalam sidang di AS dan terancam hukuman penjara seumur hidup.

Setelah penangkapan El Chapo, para gembong narkoba rival Sinaloa saling bertempur untuk mengisi kosongnya kekuasaan.

Putra El Chapo, Ivan (37) dan Guzman (31) pernah diculik di sebuah restoran oleh anak buah El Mencho pada 2016.

Keduanya dibebaskan setelah El Chapo bersedia membayar uang tebusan sebesar 2 juta dolar AS.

Kedua putra El Chapo itu kini bekerja sama untuk menggantikan ayah mereka. Namun, di saat El Chapo kini berada dalam penjara dan usianya yang semakin uzur, cengkeramannya terhadap bisnis haram ini kian lemah.

Di sisi lain, El Chapo dianggap sebagai gembong narkoba generasi lama yang berpegang pada kode kehormatan layaknya mafia Italia.

Namun, El Mencho, si mantan polisi, dianggap sebagai sosok pemimpin kartel Meksiko gaya baru.

Kartel pimpinannya menggunakan media sosial untuk mengabarkan keberadaan mereka. Mereka juga melakukan aksi teror seperti pemenggalan dan mutilasi yang dipertontonkan kepada dunia.

Dan selama ini El Mencho selalu seperti bayangan tak pernah muncul ke muka publik. Dia juga tak pernah melakukan langkah terbuka melawan pemerintah, seperti Pablo Escobar yang berujung pada kejatuhannya.

Satu lagi, El Mencho tak pernah memegang telepon pribadi. Anak buah El Mencho dalam menjalankan perintahnya selalu menggunakan senapan serbu, mengenakan penutup wajah, dan kaus dengan logo kartel pimpinannya.

"Dia mengelola kartelnya seperti paramiliter. Organisasinya dan persenjataannya setara dengan tentara reguler," kata pakar kartel narkoba, Daniel Solis.

"Dengan pengalamannya sebagai polisi, Mencho memahami kekuatan pasukan yang terstruktur dengan rapi," tambah Solis.

Solis menambahkan, El Mencho sudah secara terbuka mengatakan dia lebih memilih mati ketimbang ditangkap hidup-hidup.

"Dan dia mengharapkan hal yang sama dari anak buahnya," tambah Solis.

El Mencho berasal dari keluarga sederhana. Dia keluar dari sekolah dalam usia 10 tahun dan bekerja di kebun alpukat milik keluarganya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved