Kepulauan Meranti

Penyuluhan Antisipasi Dini Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kepulauan Meranti

Penyuluhan kepada para peserta yang hadir untuk mengantisipasi dan memberikan pemahaman terkait kekerasan dan anak.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Teddy Yohannes Tarigan
Pembukaan Antisipasi Dini Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak oleh Asisten II Setdakab Kepulauan Meranti Said Asmarudin, Di Afifa Sport Center, Selatpanjang Rabu (19/2/2019). 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Teddy Tarigan

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Kepulauan Meranti menggelar Penyuluhan Antisipasi Dini Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Afifa Sport Center, Selatpanjang Selasa (19/2/2019) pagi.

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan kepada para peserta yang hadir untuk mengantisipasi dan memberikan pemahaman terkait kekerasan dan anak.

Kegiatan dibuka langsung oleh Assiten II Said Asmarudin Setdakab Kepulauan Meranti. Selain itu juga hadir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti Ardiansyah dan Sekretaris Dinsos P3AP2KB Misri Harsanto.

Baca: Di Akhir Masa Jabatan Gubernur Riau Tetapkan Status Siaga Karhutla Terpanjang

Asmarudin dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini. Mengingat ini adalah kegiatan yang pertama dilakukan di Kepulauan Meranti.

"Kami atas nama pemerintah kepulauan Meranti mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah kegiatan yang penting mengingat kekerasan kepada perempuan dan anak kerap terjadi " ungkapnya.

Dirinya mengatakan saat ini di kepulauan Meranti kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat.

"Data dinas sosial tahun 2017 itu ada 36 kasus dan tahun 2018 ada 39 kasus," ujarnya.

Salah satu yang menjadi faktor penyebabnya dikatakannya saat ini adalah perkembangan teknologi yang kian pesat.

"Dengan kemajuan teknologi yang pesat sudah tidak ada batas lagi. Jadi melalui kegiatan ini kita diharapkan dapat belajar dan memahami cara mengantisipasi kekerasan perempuan dan anak," ungkapnya.

Baca: Ratusan Murid TK Tunas Bangsa Pelalawan Belajar Api di Kantor Satpol PP dan Damkar

Ditambahkannya kekerasan terhadap perempuan dan anak berasal dari internal dan eksternal.

Ini hal yang penting mengingat kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Perempuan dikatakannya merupakan makhluk yang lemah.

"Kekerasan internal yang terjadi di rumah kita sendiri. Eksternal juga berbahaya ini pengaruh dari kemajuan IT (Ilmu Teknologi) seperti, HP dan lainnya," ujarnya.

Terakhir dirinya akan mengevaluasi kegiatan ini dengan melihat dampak output yang dihasilkan melalui kegiatan ini.

"Outputnya kita berharap kasus kekerasan bisa berkurang di Kepulauan Meranti, kalau bisa jadi zero (nol). Kita juga berharap kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun ," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved