Rokan Hulu
Kadis Yusmar Ikut Turun Ukur Areal Benteng Tujuh Lapis Tambusai
Kepala Disparbud Rohul Drs Yusmar MSi meninjau lokasi Benteng Tujuh Lapis, Rabu sore (20/2/2019).
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rokan Hulu Drs Yusmar M.Si, bersama sejumlah pegawai meninjau lokasi Benteng Tujuh Lapis, Rabu sore (20/2/2019).
Yusmar, mengungkapkan, kajian dilaksanakan BPCB Sumbar yang membawahi wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau telah dilakukan pada 2018.
Melibatkan tim yang terdiri dari 3 orang, yaitu Yusfa Hendra Bahar SS selaku Bagian Pengkaji Pelestari Cagar Budaya.
"Selanjutnya, Dafriansyah Putra, ST selaku Pengelola Data Cagar Budaya, dan Khairul Hidayat selaku Tekhnis Pelestarian Cagar Budaya. Hasil kajian tim telah disahkan oleh Kepala BPCB Sumbar Drs Nurmatias," ulasnya, Kamis (21/2/2019).
Yusmar menerangkan, studi kelayakan revitalisasi dilajukan untuk mengumpulkan informasi potensi revitalisasi kawasan bersejarah yang dapat diterapkan di Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu, serta pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai gambar dasar Kajian Penyusunan Rencana Induk Pelestarian benteng bersejarah.
Sasaran kajian agar sesuai kaedah pelestarian cagar budaya, sekaligus sebagai dokumen Kerangka Acuan Kerja penyusunan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu, merupakan saksi sejarah perjuangan Pahlawan Nasional Tuanku Tambusai.
"Studi kelayakan ini juga merupakan dasar untuk Disparbud Rohul melaksanakan pelestarian cagar budaya Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu. Kita langsung cek ke lapangan untuk mengukur lokasi benteng yang masih bebas dan belum dikuasai oleh masyarakat sekitarnya," jelasnya.
Data dari lapangan akan dijadikan Disparbud sebagai data untuk dilaporkan kepada Bupati Rohul H Sukiman dan Sekda H Abdul Haris S.Sos, M.Si, untuk langkah selanjutnya.
"Kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala BPCB Sumbar dan pihak pengkaji yang dipimpin Pak Hendra yang telah melaksnakan studi kelayakan Benteng Tujuh Lapis di Dalu-Dalu ini," imbuh Yusmar.
Berdasarkan tinjauan dan pengukuran yang dilakukan pihak Disparbud Rohul bersama Lurah Tambusai Tengah Yuharman, tokoh masyarakat Tambusai, sempadan tanah ditemukan luas Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu sekitar 3,4 hektare.
Ada selisih sekira 600 meter persegi dari studi kelayakan yang dilakukan tim yang hasilnya lebih lebih kurang 4 hektare.
"Hal ini wajar, karena terjadi erosi atau tebing yang runtuh, karena berbatasan dengan Sungai Batang Sosah," ungkapnya.
Dia mengharapkan, dengan adanya hasil studi kelayakan dan pengukuran langsung ke lapangan akan menjadi awal pembangunan dan pelestarian Benteng Dalu-Dalu.
"Apalagi bertepatan dengan pelantikan Bapak Gubernur Riau yang baru. Diharapkan Pak Gubernur juga ikut memperhatikan benteng satu-satunya yang ada di Provinsi Riau ini, dan benteng peninggalan sejarah pahlawan nasional Tuanku Tambusai sebagai kebanggaan kita bersama," terangnya.
Sebelumnya, Lurah Tambusai Tengah Yuherman, mengatakan, Pemerintah Kelurahan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disparbud Rokan Hulu yang telah membuka jalan keluar dari proses pembangunan Benteng Tujuh Lapis yang sudah dilakukan pemetaan lahan.
"Mudah-mudahan saja langkah dari Kadis Disparbud Rohul dapat terealisasi sesuai harapan masyarakat di Kelurahan Tambusai Tengah, sehingga Benteng Tujuh Lapis ke depannya bisa dibangun,"harap Lurah Yuherman. (*)