Piala AFF U22
VIDEO: Live Streaming Laga Hidup Mati Indonesia Vs Kamboja Piala AFF U22, Ini Skenario Agar Menang
Timnas U-22 Indonesia punya dua skenario untuk bisa melaju ke babak semifinal.
Timnas U-22 Kamboja mengejutkan banyak pihak dengan menyambar tiket semifinal sebagai juara Grup B lewat raihan sempurna 6 poin dari dua partai perdana.
Tim racikan Felix Dalmas menekuk Malaysia 1-0 dan Myanmar 2-0 disertai penampilan yang disiplin.
Kekuatan timnas U-22 Kamboja terletak pada serangan kilat efektif menikam lawan yang ditunjang pertahanan berlapis-lapis.
Mereka lebih sering menyerahkan dominasi penguasaan bola kepada tim lawan dengan mengandalkan permainan defensif, tetapi lalu memanfaatkan celah sekecil apa pun buat melakoni counter attack.
Yang berbeda ialah kalau biasanya tim kecil melakukan serangan kilat grasak-grusuk, Kamboja melakoninya secara rapi dengan kekompakan sebagai sebuah unit.
Bisa dibilang tak ada individu yang benar-benar menonjol di tim mereka, sehingga sinergi kolektif seluruh anggota tim justru menjadi kekuatan yang diakui sendiri oleh pelatihnya.
"Saya sangat bangga terhadap para pemain. Kami adalah sebuah tim yang terdiri atas 23 orang dan para pemain bekerja sangat baik," kata Felix Dalmas, dikutip BolaSport.com dari Fox Sports.
Sejauh ini, strategi timnas U-22 Kamboja itu ampuh mengatasi permainan ofensif Malaysia dan Myanmar.
Ketajaman serangan kilat yang ditopang permainan defensif membuat Kamboja menang dua kali tanpa kebobolan.
Akan bahaya kalau perangkap serupa digunakan buat menjebak timnas mengingat dalam laga terakhir, Witan Sulaeman cs banyak menghamburkan peluang dan kurang efektif dibandingkan Malaysia (2-2).
Menurut data Labbola, sepanjang laga, Indonesia melepaskan 10 tembakan tepat sasaran, sedangkan Malaysia cuma tiga.
Namun, Malaysia tercatat lebih efisien karena dari tiga tembakan itu, dua di antaranya menghasilkan gol.
Indonesia mendapatkan jumlah gol yang sama, tetapi butuh percobaan yang lebih banyak.
Pelatih Tim Garuda Muda, Indra Sjafri, sudah lebih dulu mengutarakan potensi ancaman yang bisa dihadirkan Kamboja.
"Kami tetap waspadai Kamboja, apalagi mereka bermain di kandang sendiri. Malaysia kalah dari Kamboja tidak mengejutkan. Kekuatan di Asia Tenggara sudah merata dan berimbang," ujarnya.

 
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											