Berita Riau
2,5 Jam Di Riau, Panglima TNI Lanjutkan Perjalanan Ke 3 Daerah Ini, Jalankan Perintah Presiden
Presiden RI memerintahkan, agar segera memberikan perkuatan kepada pasukan yang sedang melakukan pemadaman api, salah satunya di Bengkalis
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
Sebagaimana diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Panglima TNI Jend (Purn) Moeldoko, Gubernur Riau, Syamsuar dan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, meninjau lokasi sekat kanal di Kabupaten Siak, Jumat (22/2/2019) sore.
Tepatnya di Desa Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh. Sekat kanal ini baru dibuat di tahun 2019.
Ketiga pejabat tinggi itu tampak kompak mengenakan kemeja putih.
Ketika turun dari mobil, masyarakat pun berebut untuk bersalaman dengan mereka.
Kemudian, mereka berjalan dari jalan beton, tempat mobil berhenti menuju ke dekat lahan gabut.
Baca: Gubernur Riau Syamsuar dan Moeldoko Kunjungi Dumai, Ini Harapan Wako Dumai Zul As
Baca: Kunjungan Kerja di Dumai Bersama Moeldoko, Gubri Syamsuar Bahas Persoalan Perburuhan
Mereka menyeberang dengan melangkah melewati sekat kanal. Meski diatasnya sedikit basah.
Mereka lalu berbincang-bincang dengan masyarakat, terkait permasalahan lahan gambut di daerah mereka.
Perbincangan dilakukan sambil duduk diatas kursi kayu yang dibuat sekenanya, dekat sebuah batang pohon yang lumayan rindang.
Kepala Desa Bandar Sungai Putra Fajar menerangkan, sejak dibangun sekat kanal, yang merupakan bantuan dari BRG dan pemerintah daerah, kini masyarakat merasa sangat terbantu.
"Sejak ada sekat kanal ini, air lumayan masih tinggi. Walaupun 2 minggu tidak turun hujan. Lahan gambut masyarakat juga terjaga dan tetap basah," katanya.
Disepanjang aliran air di kanal itu disebutkan Putra, ada sekitar 4 sekat kanal yang dibangun.
Baca: Moeldoko Tiba di Riau, Hari Ini Jumlah Titik Panas Menggila, Terpantau 54 Titik
Baca: Siang Ini Staf Ahli Presiden Moeldoko Kunjungi Desa Nibung Siak Kecil
Dikatakannya, masyarakat juga semakin terbantu dengan adanya bantuan mesin pompa air, berikut perlengkapan seperti selang, dan lain-lain.
Dimana ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk menyiram lahan gambut, terlebih jika terjadi kebakaran.
Sementara itu Ketua Masyarakat Peduli Api Desa Bandar Sungai, Mahfud menjelaskan, masyarakat di desa tersebut rata-rata merupakan petani sawit dan karet.
Dulunya dibeberkan Mahfud, masyarakat sangat kesulitan stok air. Apalagi jika musim kemarau tiba, mereka terkadang terpaksa menggali tanah gambut sebagai tempat penampungan air.