Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gadis Cantik Ini Wakili Fakultasnya Dalam Olimpiade Sains 208/209

Menjadi perwakilan dalam Olimpiade sains tingkat nasional sudah menjadi cita-cita Winda Sari sejak lama.

Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
FOTO/DOK PRIBADI
Winda Sari 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU-Menjadi perwakilan dalam Olimpiade sains tingkat nasional sudah menjadi cita-cita Winda Sari sejak lama.

Ia sudah mencoba mengikuti seleksi beberapa kali, dan gagal. Kegagalan itu tak lantas membuatnya patah semangat.

Justru berangkat dari kegagalan lah ia memacu semangat untuk berupaya lebih baik lagi dan memaksa kemampuannya ke batas paling akhir.

Hingga pada suatu ketika upaya dan usahanya berbuah hasil, kendati tak sampai ke tingkat nasional.

Mahasiswa jurusan biologi FKIP Universitas Riau ini menjadi perwakilan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam olimpiade sains nasional tingkat Universitas Riau tahun 2018 dan 2019.

"Tapi langkah saya terhenti hanya sampai tingkat UNRI saja. Untuk ke tingkat regional hingga nasional belum lolos. Saya bercita-cit bisa sampai tingkat nasional," ujar mahasiswa semester 6 ini.

Winda awalnya mengikuti seleksi di program studi biologi dan bersaing bersama teman-temannya sejawat.

Selanjutnya melalui rekomendasi dari dosen, beberapa orang yang terpilih dari jurusan biologi ikut seleksi pada tingkat fakultas.

Di sini ia bersaing dengan mahasiswa dari jurusan lain seperti fisika, matematika, dan kimia untuk memilih yang terbaik.

Dari 100 orang peserta seleksi yang dipilih hanya 30 mahasiswa saja untuk lolos ke tingkat universitas, termasuk dirinya.

Pada tingkat Universitas ini peserta akan diseleksi kembali dengan soal soal yang sudah bertaraf Nasional.

Dari puluhan orang yang berkesempatan tes, hanya tujuh orang yang diambil berdasarkan nilai tertinggi dan akan mengikuti seleksi ke tahap regional.

"Ternyata saya rangking delapan dan selisih nilai hanya sedikit. Sudah dua kali saya gagal ke tingkat regional. Tapi tahun depan akan tetap saya coba lagi," ungkap runner up Duta Lingkungan tahun 2018 ini.

Selama mengikuti serangkaian olimpiade sains ini beberkal imul yang didapat di perkuliahan serta Hal hal yang dipersiapkan tentu saja membahas soal soal Olimpiade Biologi 3 tahun terkahir.

Tentu Winda memanejemen waktunya dengan baik agar tidak ada yang terkendala dalam kesibukannya di dunia kampus.

Sebab tidak hanya disibukkan dengan jadwal kuliah, tetapi juga jadwal praktikum yang padat dan kegiatan organisasi kampus yang banyak.

Belum lagi kegiatan kepanitiaan yang memakan banyak waktu. Ia harus memanksimalkan belajar untuk persiapan olimpiade.

Gadis kelahiran Kandis 30 Mei 1998 ini juga banyak belajar dari seleksi Duta Lingkungan tentang perlunya mengelola sampah dengan baik, baik itu sampah organik seperti sisa-sasi nasi bungkus maupun sampah nonorganik seperti sampah botol plastik dan kemasan plastik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved