Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gempa Hari Ini

UPDATE: Bukan di Pasaman, Gempa Bumi Tektonik 5,3 SR Guncang Solok Selatan Kamis 28 Februari 2019

Kamis, 28 Februari 2019, pukul 06.27.05 WIB, wilayah Kabupaten Solok Selatan diguncang gempabumi tektonik.

Editor: Sesri
Tribun Timur
BMKG menginformaiskan bahwa terjadi gempa di Papua, tepatnya Barat daya Kabupaten Keerom, Papua pada Minggu (16/12/2018) sore, dirasakan di 6 wilayah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kamis, 28 Februari 2019, pukul 06.27.05 WIB, wilayah Sumatera Barat kembali digundang gempa.

Sebelumnya BMKG menginformasikan bahwa pusat gempa berada di Kabupaten Pasaman dengan kekuatan 5,6 SR.

Kemudian dari hasil pemutakhiran, ternyata pusat gempa berada di Solok Selatan dengan kekuatan 5,3 SR.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan siaran pers dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmad Triyono yang diunggah di akun Instagram BMKG Kamis (28/2/2019), gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Baca: BREAKING NEWS:Gempa Bumi 5,6 SR Guncang Pasaman Sumbar, Getaran Terasa hingga ke Pekanbaru

Baca: Gempa Bumi Landa Solok Selatan, Berkekuatan 4,8 Skala Richter di Kedalaman 11 Kilometer

Terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Suliti.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).

Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI .

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hingga pukul 06.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

 

Informasi pusat gempa kamis pagi ini sempat membuat bingung warganet.

Dilansir dari Tribun Padang, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT.

Lokasi tepatnya ada di darat pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar pada kedalaman 10 km.

“Koordinat epic sudah betul. Acuan kota ada kekeliruan, karena pemilihan daerah terdekat dilakukan komputer secara otomatis,” kata Irwan kepada TribunPadang.com.

Tidak hanya terasa di wilayah Sumatera Barat, getara gempa juga dirasakan oleh warga Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya di Riau. 

Seperti Bangkinang, Rengat, Belilas hingga Inhil. 

"Kaget juga pagi-pagi. Sedang duduk di kursi terasa seperti gempa. Rumah bergetar, sekitar  2 detik," ujar Hidayat warga jalan Katio.

Hal senada juga dikatakan oleh Dessy Amanda warga Jalan Sembilang Indah.

"Iya terasa juga. gempanya," ujarnya. 

Di Twitter netizen juga mengungkapkan hal yang sama.

Sebelumnya pukul 01.55.02 WIB, wilayah Solok Selatan diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan M=4.8.

Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 1,59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur, tepatnya 19 kilometer Barat Daya Kab.Solok Selatan, pada kedalaman 11 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok.

Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.

Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar).

Berdasarkan laporan dari masyarakan goncangan tersebut dirasakan di Solok Selatan berkisar II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. 

Hingga pukul 02.44 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 1 kali aktivitas gempabumi susulan. (TribunPekanbaru/TribunPadang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved