Siak
Sebut SSK II Sultan Millennial Bangun Pendidikan, Sandiaga Uno: Kalau yang Lain Bangun Jalan Tol
Setelah ziarah ke makam SSK II di Siak Riau, Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku takjub dengan sosok sultan ke-12 Siak tersebut.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Sandiaga Uno Sebut SSK II Sultan Millennial dan Sindir Jokowi
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Setelah ziarah ke makam Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Siak Riau, Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku takjub dengan sosok sultan ke -12 Siak tersebut.
Di depan kompleks makam SSK II, Sandi mengatakan kepada wartawan SSK II merupakan sosok millennial pada zamannya.
Alasan Sandiaga Uno mengatakan itu karena SSK II diangkat menjadi sultan Siak pada usia 21 tahun.
"Selama 21 tahun sudah menjadi raja. Berarti raja yang millennial di zamannya. Berbeda dengan yang lain, Sultan Syarif Kasim II membangun pendidikan, yang lain bangun infrastruktur jalan tol," kata Sandiaga saat berkampanye di Siak Sri Indrapura, Senin (4/3/2019).
Sandi mengungkapkan, jalan tol penting, namun jalan pikiran lebih penting.
Baca: Hujan Buatan Atasi Kebakaran Hutan di Riau, BPPT Siapkan 17 Ton Garam untuk Disemai
Karena itu pihaknya menjadikan Sultan Syarif Kasim sebagai contoh yang telah membangun pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul.
Ia juga menanyakan kepada para pendukung yang hadir di lapangan Tengku Mahratu, Siak tersebut tentang kondisi harga kebutuhan pokok dan listrik.
Kaum emak-emak pendukung Sandi berteriak kalau harga kebutuhan pokok terus naik.
"Listrik murah atau mahal?
Harga sawit murah atau mahal. Semua yang saya kunjungi mengeluh soal ekonomi. Ini menjadi perhatian pokok bagi kami," kata dia.
Para pendukung Sandiaga Uno berdesakan ingin berdekatan dengan dirinya. Suasana seriuh itu terpaksa ditenangkan Sandi dengan cara bernyanyi.
Sehingga para pendukungnya pun ikut duduk. Di sela-sela orasi, Sandi menghibur pendukungnya dengan menyanyikan "ayo kita goyang 2 jari," kata dia.
Kehadirannya ke Riau tersebut mengingatkannya ke masa lalunya.
Baca: Terkait Larangan Sebut Kafir, Mahfud MD Buka Suara: Tak Ada Faktanya Dalam Konstitusi dan Hukum Kita
