Pekanbaru
BATAL Bertemu Sekdako Pekanbaru, Ribuan GURU SD dan SMP Kembali Gelar Aksi Damai pada Senin Depan
Batal bertemu Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer MBS, ribuan guru SD dan SMP di Pekanbaru kembali gelar aksi damai pada Senin depan
BATAL Bertemu Sekdako Pekanbaru, Ribuan GURU SD dan SMP Kembali Gelar Aksi Damai pada Senin Depan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Batal bertemu Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer MBS, ribuan guru SD dan SMP di Pekanbaru kembali gelar aksi damai pada Senin depan.
Ribuan guru SD dan SMP Sertifikasi Kota Pekanbaru berencana akan kembali turun ke jalan, mereka akan menggelar aksi damai pada Senin (11/3/2019) besok.
Aksi ini merupakan buntut dari masih tidak adanya kejelasan terkait tuntutan para guru sertifikasi di Pekanbaru.
Baca: TERUNGKAP Alasan Pelaku Penyiksa Anak 11 Tahun di Pekanbaru dari Pengakuan JH kepada Polisi
Baca: 21 Kali Beraksi, KOMPLOTAN MALING di Pekanbaru Diciduk Polisi, Cuma Butuh 5 Menit Bobol Kunci Gembok
Baca: Mal Pelayanan Publik Pekanbaru Diresmikan, Langsung Dikunjungi DPM PTSP dari Jawa Tengah
Guru SD dan SMP ini menuntut pemerintah kota merevisi Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru Nomor 7 tahun 2019.
Perwako itu meniadakan Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) bagi guru sertifikasi.
Guru sertifikasi masih menerima tunjangan penghasilan sebesar Rp 1 Juta pada tahun 2018 lalu.
Terkait rencana aksi ini, dibenarkan oleh Kasat Intel Polresta Pekanbaru Kompol Sugeng Haryanto, saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Jumat (8/3/2019) sore.
Dia mengaku sudah menerima surat pemberitahuan rencana aksi yang akan digelar oleh para guru ini.
"Iya ada, rencananya di Kantor Walikota Pekanbaru dan DPRD," katanya.
Meski demikian kata Sugeng, untuk Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP)-nya belum dikeluarkan.
"Belum dikeluarkan STTP-nya," sebut Sugeng.
Rencana aksi ini, disampaikan salah seorang guru bernama Zulnismarti.
"Senin kami akan turun. Kami langsung urus izin untuk pengamanan kepada pihak kepolisian," papar salah seorang guru, Zulnismarti, Jum'at (8/3/2019).
Baca: KEBAKARAN HUTAN dan Lahan di Dumai Riau, Satu Orang Tersangka sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan
Baca: Persela Lamongan vs Arema FC Grup E Piala Presiden 2019, LINK LIVE Streaming, Live Indosiar
Baca: LINK LIVE STREAMING dan Link LIVE SCORE Persela Lamongan vs Arema FC Grup E Piala Presiden 2019
Guru SMP ini menilai bahwa janji pertemuan dengan Walikota Pekanbaru hanya lip service dari pemerintah kota.
Mereka tidak jadi bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru.
Mereka hanya bisa bertemu dengan PGRI Pekanbaru.
"Pak sekko tidak mau memberi janji ya atau tidak apakah tuntutan kami akan diterima," ulasnya.
Zulnismarti menyebut bahwa guru tidak bakal melakukan pertemuan ulang. Ia menyampaikan bahwa guru sudah sepakat menggelar aksi.
Ada 3.000 lebih massa yang bakal datang.
"Kami yang hadir bakal lebih banyak dari aksi Selasa kemarin. Sebab ini bentuk solidaritas," tegasnya.
Zulnismarti menyebut bahwa guru mengancam bakal menggelar mogok mengajar, bila tuntutan guru tidak dikabulkan.
Ketua PGRI Pekanbaru, Defi Warman mengaku bahwa pertemuan antara guru dan pemerintah kota awalnya hanya 12 orang.
Mereka yakni empat guru pengawas, empat orang dari forum guru ASN dan empat perwakilan PGRI.
"Guru pun bersemangat, sehingga yang datang mencapai 40 orang," terangnya.
Guru memang kecewa karena Walikota Pekanbaru sekarang berada di Jakarta.
Baca: WAKIL RIAU Gagal Masuk Top 11 PUTRI INDONESIA 2019, Netizens MENANGIS untuk Sabrina Anggraini
Baca: VIDEO: Arsenal Vs MU, LINK dan LIVE Streaming Pekan 30 Premier League Liga Inggris, LIVE RCTI
Baca: LINK Live STREAMING & LIVE SCORE Barito Putera Vs Persita Tangerang Grup E Piala Presiden 2019
Defi sudah menawarkan untuk bertemu sekda.
Guru menolak tawaran itu, karena ada jadwal pertemuan lagi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, M Noer MBS ternyata sudah berencana menggelar dialog dengan guru sertifikasi di Kota Pekanbaru pada Jum'at (8/3/2019).
Dialog tersebut rencana menjadi waktu untuk menjelaskan terkait Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru Nomor 7 tahun 2019.
Perwako ini meniadakan tunjangan penghasilan bagi guru sertifikasi.
Dialog ini sudah direncanakan sejak Senin kemarin.
Pemerintah kota juga sempat bertemu dengan perwakilan guru SD dan SMP yang sudah sertifikasi.
"Senin lalu kami sudah bertemu dengan perwakilan. Sayangnya Selasa para guru tetap menggelar aksi, kami kecewa dengan aksi tersebut," ulasnya.
Menurutnya, pertemuan ini awalnya cuma untuk perwakilan guru.
Tapi nyatanya ada 40 guru yang datang ke ruang rapat Walikota Pekanbaru.
"Kalau perwakilan bisa dijelaskan secara detil, kalau ramai -ramai bagaimana menjelaskannya," terangnya.
Baca: DISKON HARI INI, Informa Panam Gelar Promo Wow Sale Up To 50 Persen Hingga 7 April 2019
Baca: 31.750 Titik dari 41.333 Titik PJU di Pekanbaru Tanpa Meteran, Ini Sebab Pemko Belum Bayar Tunggakan
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Duta FMIPA dan Suka Berpantun, Dipanggil Dayang Cermai
M Noer mengaku bahwa dialog dengan para guru SD dan SMP batal digelar pada Jumat siang.
Guru akhirnya meninggalkan ruang rapat dengan kecewa.
Mereka heran Sekdako tidak masuk ke ruang rapat.
Puluhan guru sudah menanti selama hampir dua jam untuk bertemu dengan pemerintah kita.
"Saya bukannya mengelak, kan sudah bertemu tim dari pemerintah kita. Kalau saya tadi masuk, saya cuma memberi klarifikasi saja," terangnya.
Noer menjelaskan bahwa perwako disususun ada dasarnya.
Ia menampik perwako dibuat tidak berdasar.
Pemerintah kota belum berencana merevisi perwako tersebut.
"Kalau tidak ada aturan di atasnya yang bisa dijadikan acuan tentu kita tidak bisa revisi, tapi kalau ada ketentuannya yang lebih tinggi tentu bisa direvisi," terangnya.
Noer sejak awal sudah memberi pilihan kepada para guru.
Mereka bisa memilih tunjangan sertifikasi atau tunjangan penghasilan.
Pemerintah kota tidak mungkin memberikan tunjangan dua kali.
Noer berharap para guru tidak menggelar aksi pada Senin besok.
Ia menyarankan agar guru tetap mengajar.
Ia juga berharap PGRI bisa memberi penjelasan kepada para guru.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Prihatin Lihat Siswa Merokok dan Remaja Terlibat Pergaulan Bebas
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Raih Nilai Tertinggi ASEAN Regional English Mathematics Science
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Lahir 9 Hari Setelah Soeharto Jatuh pada Reformasi 1998
"Tapi kalau tetap aksi kita lihat nanti seperti apa. Para guru kan ASN, pasti ada regulasi tentang kepegawaian," ujarnya.
Ketua PGRI Pekanbaru, Defi Warman mengakui bahwa aksi yang dilakukan guru tidak terbendung.
PGRI sudah berupaya memenangkan para guru.
Bahkan mengimbau agar guru tidak turun ke jalan.
"Aksi para guru karena sudah tidak terbendung, kita lihat aksinya seperti apa nanti," ulas pria berkacamata.
Ia juga menegaskan bahwa guru tidak bakal menjadwalkan ulang. Namun sikap guru sudah jelang mendesak agar Perwako No. 7 tahun 2019 direvisi.
PGRI juga mendorong agar Perwako itu direvisi sesuai Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
"Kalau ada undang-undang lebih tinggi, tentu bisa direvisi. Intinya revisi ini jangan sampai bertentangan dengan regulasi yang ada," paparnya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang/Rizky Armanda)