Berita Riau
Rektor UIN Suska Riau Sedang di Jakarta, Mahasiswa Bubarkan Diri
Namun rektor tidak menjelaskan terkait tuntuntan yang disampaikan oleh mahasiswa terkait Uang Kuliah Tunggal yang dinilai memberatkan mahasiswa.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
"Ada pesan berantai Whatsapp dari salah satu Ketua Jurusan, dimana bagi mahasiswa yang mengikuti unjuk rasa akan langsung DO (Drop Out)," ujar mahasiswa di gedung rektorat disela penyampaian orasinya.
Baca: MATINYA DEMOKRASI? Usai Gelar Aksi Damai, Guru di Pekanbaru Dapat Intimidasi, Ini Kata Kadisdik
Dalam orasinya, mahasiswa di depan beberapa perwakilan Rektorat UIN Suska Riau meminta agar Ketua Jurusan tersebut untuk meminta maaf.
"Kenapa kami dibatasi menyampaikan aspirasi, Kami meminta tegas agar beliau segera meminta maaf secara terbuka kepada mahasiswa UIN Suska Riau," ujarnya.
Seperti diketahui, ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau melakukan unjuk rasa, Kamis (14/3/20219). Mereka menduduk Kantor Rektorat UIN Suska Riau di Jalan Lintas Pekanbaru - Kampar.
Mahasiswa yang datang ke gedung rektorat dengan membawa karton dan spanduk yang berisi beragam tuntutan mereka terkait tindak lanjut revisi Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Selain menuntut agar pihak rektorat segera merevisi UKT mahasiswa yang melakukan unjuk rasa juga keberatan dengan adanya kebiajakan dari rektor terkait pengaturan jam malam di kampus.
Sejumlah mahasiswa juga tampak menggunakan pita merah yang diikatkan di kepalanya.
Baca: FOTO: Demo Warga Koto Aman Kampar Unjuk Rasa di DPRD Riau
Baca: Demo Warga Desa Koto Aman di Kantor DPRD Riau Ricuh, Kapolda Meradang: Ayo, Saya Tantang Kalian
Setelah tiba di lantai dasar gedung rektorat, mahasiswa ini pun langsung melakukan orasi dengan menggunakan pengeras suara.
Satu per satu mahasiswa ini berdiri untuk menyampaikan tuntutannya.
Namun tidak terlihat ada pimpinan kampus yang menjumpai pendemo.
Beberapa perwakilan yang diutus Rektor untuk menjumpai pendemo pun di tolak mentah-mentah oleh massa.
Sebab mereka hanya ingin dijumpai oleh san rektor Ahmad Mujahidin.
"Kami tidak ingin berjumpa denga perwakilan, karena setiap kami kesini Rektor tidak pernah menjumpai kami," kata Ari salah seorang mahasiswa yang ikut dalam unjuk rasa tersebut. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)