Pekanbaru
Besok, Ribuan Guru Sertifikasi Kembali Gelar Aksi Damai di Kantor Walikota Pekanbaru
ibuan guru sertifikasi memastikan diri kembali turun ke jalan, Rabu (20/3/2019) besok.Aksi damai akan menjadi aksi yang ketiga kalinya.
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ribuan guru sertifikasi memastikan diri kembali turun ke jalan, Rabu (20/3/2019) besok.
Mereka bakal menggelar aksi damai di depan Kantor Walikota Pekanbaru.
Aksi damai akan menjadi aksi yang ketiga kalinya.
Aksi kembali dilakukan karena hingga kini belum ada kejelasan terkait tuntutan para guru sertifikasi di Pekanbaru.
Guru SD dan SMP yang bersertifikasi menuntut pemerintah kota merevisi Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru No.7 tahun 2019 tentang pemberian tambahan penghasilan bagi pejabat, PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Perwako itu meniadakan tunjangan penghasilan bagi guru sertifikasi.
Guru sertifikasi masih menerima tunjangan penghasilan sebesar Rp 1 Juta pada tahun 2018 lalu.
Baca: Terkait Tuntutan Guru Sertifikasi, Pemko Pekanbaru Akui Masih Bahas Revisi Perwako No.7 tahun 2019
Baca: Diimingi Lulus Seleksi PPPK, Sejumlah Guru Diminta Duit. Ada yang Sudah Transfer
Baca: Disdik Pekanbaru Minta Absensi Guru Saat Demo Lalu. Ingin pastikan Kehadiran Mengajar
Baca: FOTO: Ribuan Guru Kembali Gelar Aksi di Kantor Walikota Pekanbaru

Mereka pun menuntut pemerintah kota tetap memberikan tunjangan serupa di tahun ini.
Para guru juga menuntut untuk bisa bertemu langsung dengan Walikota Pekanbaru.
"Kami bakal menggelar aksi kembali di depan Kantor Walikota Pekanbaru. Sebab hingga kini belum ada keputusan terhadap masalah kami," papar Perwakilan Guru SD dan SMP Kota Pekanbaru, Zufikar kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (19/3/2019).
Menurutnya, ada 1000 orang guru bakal hadir dalam aksi ini. Mereka menggelar aksi kembali setelah adanya kesepakatan para guru.
Mereka menilai hampir dua pekan belum ada keputusan atau solusi yang jelas terhadap tuntutan guru.
Akhirnya para guru memutuskan untuk menggelar aksi Rabu ini.
"Kami sudah menanti hampir dua minggu. Tapi belum ada kejelasan dari pemerintah kota terkait tuntutan kami," tegasnya.
Zulfikar menegaskan tidak ada negosiasi dalam aksi besok. Mereka menuntut solusi yang jelas dari pemerintah kota.
"Kami ingin ada keputusan yang disampaikan kepada para guru. Kami minta jawaban iya atau tidak diterima tuntutan kami," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)