Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Blitar,Guru Honorer Budi Ternyata Dimutilasi di Warung Kopi Kediri

Pembunuhan terhadap Budi Hartanto ternyata dilakukan pelaku di sebuah warung kopi di Jalan Surya, Kediri.

Editor: Sesri
surya.co.id/istimewa
Petugas menemukan potongan kepala Budi Hartanto (29), guru honorer Kediri korban mutilasi di Sungai Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus pembunuhan mutilasi dengan korban guru honorer asal Kediri Budi Hartanto akhirnya menemui titik terang.

Dua pelaku pembunuh Budi Hartanto berhasil diamankan pihak kepolisian.

Potongan tubuh Budi yaitu kepala pun akhirnya ditemukan Jumat (12/4/2019). 

Pembunuhan terhadap Budi Hartanto ternyata dilakukan pelaku di sebuah warung kopi di Jalan Surya, Kediri.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, di warung kopi tersebut, kedua pelaku menghabisi nyawa korban.

Termasuk memutilasi korban, dan kemudian memasukkan potongan mayat dalam sebuah koper, sebelum akhirnya dibuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.

Mayat korban kemudian ditemukan warga pada Rabu (3/4/2019) lalu.

"Proses pembunuhan dilakukan di luar Kota Blitar, dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung kopi," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera pada awak media, Jumat (12/4/2019).

Baca: Potongan Kepala Mayat dalam Koper Guru Honorer Korban Mutilasi Akan Langsung Dimakamkan

Baca: 9 Hari Potongan Kepala Guru Horoner Disimpan Pelaku di Lokasi Ini, Badan Dimasukkan Dalam Koper

Baca: BREAKING NEWS: 2 Pelaku Pembunuhan Guru Hononer yang Mayatnya Dalam Koper Ditangkap

Warung kopi tersebut, ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera, sebelumnya telah direservasi oleh pelaku AP, beberapa hari sebelumnya.

"Warung kopi itu disewa oleh AP yang kita tangkap di Jakarta tadi, alamatnya Jalan Surya Kabupaten Kediri," ungkapnya.

Sebelumnya, AP yang ditangkap oleh anggota Mabes Polri di Jakarta, akan diberangkatkan ke Kediri, Jumat (12/4/2019).

Rencananya, penyidik Polda Jatim akan lakukan rekonstruksi adegan pembunuhan dan mutilasi guru honorer Budi Hartanto.

"Sepertinya besok Sabtu (13/4/2019) baru kami rilis," tandasnya.

(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup (kolase Surya)

Sekadar diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019) lalu.

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Kediri.

Budi Hartanto merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Polisi telah menangkap dua pembunuh dan pemutilasi Budi Hartanto.

Dua pelaku yang kini sudah diamankan kepolisian berinisial AP dan AJ.

Fakta baru tentang dua pembunuh ini terungkap. Berikut di antaranya:

1. 'Melambai' dan merupakan teman korban

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, kedua pelaku pembunuhan guru honorer asal Kediri berinisial AP dan AJ, merupakan orang terdekat korban.

"Sudah kami duga bahwa keduanya sangat mengenal korban," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).

Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.

Selain itu, kedua pelaku merupakan warga asal Kediri.

"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana," lanjutnya.

AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.

Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri ditemukan tewas
Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri ditemukan tewas (Istimewa)

2. Jualan nasi goreng

Informasi terbaru yang dihimpun TribunJatim.com menyebutkan, ternyata AJ, satu dari dua Pembunuh Budi Hartanto jago memasak.

Sehari-hari, AJ berjualan nasi goreng.

Dia berjualan di warungnya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).

Pelaku diamankan polisi pada Kamis (11/4/2019) malam di warungnya.

3. 'Kebiasaan' jualan tiap malam

AJ diketahui masih belum lama membuka usaha berjualan nasi goreng.

Karena masih baru, warga juga belum mengenalnya seacara akrab.

"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, warga yang rumahnya bersebelahan dengan warungnya.

Tidak banyak diketahui dari identitas pelaku, namun warga menyebutkan pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.

Sementara pantauan TribunJatim.com, kondisi warung juga acak-acakan.

Jualan nasi goreng hanya dilakukan AJ pada malam hari.

Warga menyebutkan, SIFAT penjual nasi goreng ini orangnya seperti wanita.

Termasuk rekan-rekannya juga banyak dari komunitas yang sama.

4. Ingin mengelabui polisi

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyebut, lokasi ditemukannya mayat di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, hanya sebagai lokasi pembuangan.

"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," katanya.

Namun, proses pembunuhan dan mutilasi jasad korban, ungkap Barung, dilakukan di Kabupaten Kediri.

"Dan lokasi pembunuhan memang terjadi di Kediri," lanjutnya.

Pemilihan lokasi pembuangan mayat tersebut, lanjut Barung, dipilih pelaku sebagai upaya untuk mengelabuhi petugas kepolisian.

"Dia sengaja buang di situ agar mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus ini," tutupnya. (Tribun Jatim)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved