Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pria Ini Bikin Jalan Sepanjang 1,5 Km Seorang Diri untuk Warga Desa Hanya Dalam Waktu 6 Hari

Nicolas Muchami membuat jalan dengan cangkul, sekop, dan kapak, menyingkirkan semak-semak lebat agar warga dapat menuju toko-toko terdekat.

Editor: CandraDani
facebook
Nicolas Muchami membuat jalan dengan cangkul, sekop, dan kapak,sejauh 1,5 km di desa Kaganda, Kenya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Penduduk yang tinggal di wilayah pedalaman biasanya susah untuk mendapat akses sejumlah fasilitas.

Hal ini biasanya dikarenakan area jalan terjal, hutan, sungai, dan sebagainya.

Sehingga tak jarang itu menghalangi warga ke toko terdekat untuk memenuhi kebutuhan hidup.  

Namun, seorang pria di Kenya memutuskan untuk berbuat sesuatu untuk menyelamatkan penderitaan sesama penduduk desa lainnya.

Diwartakan BBC, Rabu (10/4/2019), Nicolas Muchami membuat jalan dengan cangkul, sekop, dan kapak, menyingkirkan semak-semak lebat agar warga dapat menuju toko-toko terdekat.  

Baca: Protes Jalan Rusak, Masyarakat Adat Cenaku Kecil Tahan Mobil Angkutan CPO PT Tasma Puja

Kisah Muchami pertama kali disorot di Facebook oleh Kinyungu Micheke, yang memuji kegigihan pria tersebut setelah pemerintah tidak memperhatikan permintaan warga terkait jalan.  

Selama enam hari, dia berhasil membersihkan area lebat menjadi terbuka untuk jalan sejauh 1,5 km.

Berkat aksinya, kini dia dipuji sebagai pahlawan setempat bagi desa Kaganda, Muranga.

Biasanya, penduduk di wilayah sekitar 80 km dari utara Nairobi itu menggunakan rute sejauh 4 km untuk sampai ke pusat pertokoan.

Warga desa kesal karena jalan pintas ke toko-toko, melalui jalan setapak melewati tanah pribadi, baru-baru ini telah dipagari. 

Baca: Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak, Tahun Ini Dinas PUPR Riau Anggarkan Rp 430 M untuk Perbaikan

 

Muchami pun akhirnya terdorong untuk mengambil tindakan. 

"Saya memiliki banyak energi dalam tubuh. Saya memutuskan untuk menjadi sukarelawan," katanya.

Selama membuat jalan, dia bekerja dari pukul 07.00 hingga 17.00, yang dimulai pada Senin (1/4/2019) hingga Sabtu (6/4/2019).

Dia ingin segera menyelesaikan jalan sebelum hujan turun.

Baca: Banyak Jalan Rusak dan Juga Rugikan Pemerintah, Gubernur Riau Dukung Pemberantasan ODOL

Awalnya masyarakat ragu dengan Muchami karena dia biasanya mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan sampingan di siang hari dan menjadi penjaga di malam hari. 

"Ketika saya bekerja di jalan, orang-orang akan bertanya kepada saya, 'Apakah Anda dibayar'?" ujarnya.

Meski setengah km lagi dari jalan masih harus diselesaikan, penduduk setempat, termasuk murid sekolah, telah menggunakan bagian jalan yang telah dia bersihkan.

"Saat ini saya telah membuat orang bahagia, dan saya juga bahagia. Pekerjaan saya telah membantu semua orang," kata pria berusia 45 tahun itu.

Baca: Ada 50 Titik Jalan Rusak di Kota Pekanbaru, Perbaikan Kata Dinas PUPR Terkendala Minimnya Anggaran

Dia berencana untuk terus menggali bagian yang tersisa, meski penduduk desa lain menolak untuk membantunya karena tidak ada yang mau bekerja tanpa bayaran. (*)

Artikel ini telah di Intisari Online 

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved