Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pemilu 2019

BAPAK dan ANAK Masuk Rumah Sakit Usai Jadi Petugas KPPS di Riau, Bapak Alami STROKE, Anak KEGUGURAN

Bapak dan anak masuk rumah sakit usai jalani tugas sebagai anggota KPPS Pemilu 2019 di Pekanbaru Riau, bapak alami stroke dan anak keguguran

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Guruh Budi Wibowo
BAPAK dan ANAK Masuk Rumah Sakit Usai Jadi Petugas KPPS di Riau, Bapak Alami STROKE, Anak KEGUGURAN. Amiati (jilbab hitam), isteri dari Ketua KPPS yang terserang stroke saat menjalankan tugas saat pemungutan suara pada Pemilu 17 April 2019 kemarin sedang menanti anaknya yang mendapat perawatan di RS Sansani, Kota Pekanbaru, Senin (24/4/2019) 

BAPAK dan ANAK Masuk Rumah Sakit Usai Jadi Petugas KPPS Pemilu 2019 di Riau, Bapak Alami STROKE, Anak KEGUGURAN

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bapak dan anak masuk rumah sakit usai jalani tugas sebagai anggota KPPS Pemilu 2019 di Pekanbaru Riau, bapak alami stroke dan anak keguguran.

Mimik lelah bercampur cemas tampak jelas di wajah Amiati saat keluar dari kamar 303 di Rumah Sakit Sansani, Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, Senin (24/4/2019).

Amiati adalah isteri dari Adrison, ketua KPPS yang terserang stroke saat proses penghitungan suara berlangsung di TPS 51, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru pada 17 April 2019 kemarin.

Baca: ANGGOTA KPPS Pemilu 2019 di Riau yang Meninggal Ternyata JANDA, Tinggalkan Satu Anak dan Seorang Ibu

Baca: WAKIL RAKYAT di Riau Sibuk Urus PEMILU 2019 Rapat Paripurna DPRD Pelalawan Bahas LKPJ Bupati Ditunda

Baca: QUICK COUNT vs REAL COUNT, Quick Count Menangkan JOKOWI-Maaruf, Real Count Menangkan Prabowo-Sandi

Kepada Tribunpekanbaru.com, Amiati menjelaskan kesehatan suaminya sudah mulai membaik.

Suaminya yang kemarin mengalami kelu saat bicara dan tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya dengan normal, saat ini sudah mulai bisa bicara dan mengangkat tangganya.

"Bapak (Adrison, red) sudah agak membaik, ada peningkatan setelah dirawat selama lima hari di sini. Sudah agak lancar bicara dan bisa menggerakkan anggota tubuhnya," ujar Amiati.

Amiati menjelaskan, sebelum hari pemungutan suara berlangsung, sebenarnya ia telah mewanti-wanti suaminya agar tidak bekerja hingga larut malam.

Sebab, sehari sebelum pemungutan suara berlangsung, Adrison sudah disarankan oleh dokter untuk tidak kelelahan.

"Sebelum hari pemungutan suara, bapak periksa ke dokter. Saat itu, dokter minta bapak untuk tidak kecapean," ungkap Amiati.

Namun, Adrison bersikeras untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai Ketua KPPS.

Hingga berakhirnya pemungutan suara, Adrison masih sehat dan bugar.

Baca: VIDEO: LINK Live Streaming Borneo FC Vs Persib Bandung Babak 8 Besar Piala Indonesia Rabu Sore

Baca: Jalani 8 Laga, Cristiano Junior Cetak 25 Gol, Sang Ayah Kalah Tajam!

Baca: VIDEO TWICE Resmi Comeback, Ini 4 Alasan Kamu Nggak Boleh Melewatkan Lagu Barunya

Namun, ketika pukul 23.00 WIB, kesehatan Adrison mulai menurun.

Ia kelelahan saat melakukan penghitungan suara.

"Saat itu ia berbaring di meja yang disusun oleh anggota KPPS. Saat itu ia tidak pingsan, hanya sangat kelelahan. Kemudian, ia di bawa ke rumah sakit, saat menuju ke rumah sakit dari parkiran, ia masih bisa berjalan. Sehari di rawat di rumah sakit baru ia ngedrop," ujar Amiati.

Amiati mengaku masih beruntung suaminya terdaftar di BPJS kelas I.

Meski begitu, ia harus menebus obat untuk menunjang kesembuhan suaminya.

"Sata harus menebus obat di luar juga, harganya mencapai Rp1 juta. Kemarin para komisioner KPU Riau sempat jenguk dan memberikan santunan Rp500 ribu," ujar Amiati yang mengaku harga obat tersebut mahal meskipun ia seorang PNS.

Tidak hanya suaminya yang masuk rumah sakit, Amia Fadila (28) anaknya yang juga petugas KPPS di Kelurahan Tuah Karya mengalami hal serupa.

Amia dirawat lantaran mengalami keguguran pada saat penghitungan suara sehari sesudah Adrison dirawat.

"Kandungan anak saya yang masih berusia tiga bulan keguguran. Ia hamil anak pertama. Anak saya kelelahan saat melakukan penghitungan suara hingga subuh. Saat ini anak saya juga dirawat di RS Sansani," ujarnya.

Baca: VIDEO TWICE Resmi Comeback, Ini 4 Alasan Kamu Nggak Boleh Melewatkan Lagu Barunya

Baca: LINK STREAMING & Live Score Chelsea vs Burnley LIVE Premier League Malam Ini di Beinsport (Video)

Baca: Menakar Resiko Joki Tong Setan: Mulai Dagu Tembus Dihujam Pagar Pembatas Hingga Resiko Mandul

Amati berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib para pengawas yang mengalami musibah saat menjalankan tugas.

Apalagi honor yang mereka terima sebagai petugas KPPS tidak sampai Rp500 ribu.

Sementara, mereka harus bekerja hingga larut malam tanpa istirahat.

"Negara harus memberikan perhatian terhadap petugas KPPS yang mengalami musibah. Kerja sampai sakit namun honornya tak sebanding dengan risikonya," ujar Amiati.

ANGGOTA KPPS Pemilu 2019 di Riau yang Meninggal Ternyata JANDA, Tinggalkan Satu Anak dan Seorang Ibu

Kisah sedih, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 di Riau yang meninggal ternyata janda, tinggalkan satu anak dan seorang ibu.

KPU Kuansing membenarkan seorang anggota KPPS meninggal dunia, anggota KPPS tersebut meninggal akibat kecelakaan, dan anggota KPPS itu bernama Erma Yanti.

Almarhumah Erma Yanti bertugas di TPS 01 Desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, Kuansing, Riau.

Baca: QUICK COUNT vs REAL COUNT, Quick Count Menangkan JOKOWI-Maaruf, Real Count Menangkan Prabowo-Sandi

Baca: Siaran Langsung LIDA 2019 Top 9 Grup 3 Result Show Malam ini, Siapa yang Akan Lolos Top 6? (Video)

Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Senin 22 April Pukul 16.00 WIB, Selisih 2,4 Juta Suara

"Satu petugas KPPS kita meninggal kemarin malam akibat kecelakaan," kata ketua KPU Kuansing, Ahdanan kepada Tribunpekanbaru.com pada Senin (22/4/2019).

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Cerenti, Kuansing sekitar pukul 20.00 wib, Minggu malam (21/4/2019).

Korban menabrak mobil rusak yang terparkir.

"Petugas kita ini baru pulang dari pleno PPK Inuman. Pulangnya sore. Rumahnya di Cerenti. Saat itu hujan. Petugas kita ini nabrak mobil yang berhenti," kata Ahdanan.

Erma Yanti pun meninggalkan satu anak dan satu ibu.

Korban sendiri berstatus janda sebelumnya.

Mengenai santunan, secara pribadi komisioner KPU Kuansing sudah memberikan kepada keluarga korban.

Santunan dari institusi KPU Kuansing, belum bisa diberikan.

"Kita sudah sampaikan ke KPU Riau. Jadi soal santunan dari KPU Kuansing, kita menunggu arahan KPU Riau," ujarnya.

Baca: BSN Resmikan Kantor Layanan Teknis ke-4, Warga Pekanbaru Makin Mudah Cari Info Tentang SNI

Baca: Ini Jadwal PSU dan PSL Enam TPS di Lima Kecamatan, Kabupaten Inhil Riau

Baca: Datangi Polda Atas kasus Pencemaran Nama Baik Oleh Istrinya, Begini Pengakuan Andre Taulany

Ini Jadwal PSU Dan PSL Enam TPS di Lima Kecamatan, Kabupaten Inhil Riau

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Inhil akhirnya merespon rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Inhil.

Setelah merujuk peraturan dari KPU pusat, KPU Inhil akan menggelar PSU dan PSL yang direkomendasikan di 6 Tempat Pemungutan Suara (TPS) tersebut pada tanggal 27 April.

“Rencana sabtu (27/4). Iya hari terakhir itu, dia kan cuma 10 hari setelah Pemilu dilaksanakan di TPS masing–masing,” ujar Ketua KPU Inhil Herdian Azmi kepada Tribun Pekanbaru, Minggu (21/4/2019).

Menurutnya, pemilihan hari terakhir mengingat KPU Inhil harus mempersiapkan logistik PSU dan PSL yang akan dikirim oleh KPU RI.

“Itu makanya karena diadakan (logistik) pusat, kita untuk menghindari agar tercapai waktu pengadaan logistiknya kita ambil hari terakhir itu. Dari pusat nunggu logistiknya.

Baca: LINK Live Streaming Persija Jakarta Vs Ceres Piala AFC 2019 (AFC Cup) Penyisihan Grup G (Video)

Baca: Datangi Polda Atas kasus Pencemaran Nama Baik Oleh Istrinya, Begini Pengakuan Andre Taulany

Baca: Tinggal 3 Kali Pertandingan, Persaingan Liga Inggris Kian Panas, Liverpool dan Man City Saling Salip

Sementara itu, rapat pleno penghitungan suara di tingkat Kecamatan masih dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) hingga 4 mei 2019 setelah dimulai pada 18 april.

“Masih (pleno) di kecamatan, jadwalnya kan masih lama, tergantung PPK masing – masing selesainya. Sesuai ondisi dilapangan, itu lama tu paling lama 3 hari. Pleno (kabupaten) mungkin tanggal 29, iya kan selesaikan dulu PSU dan PSL,” pungkas Herdian.

Untuk diketahui, sebanyak 6 TPS di 5 Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) direkomendasikan melaksanakan PSU dan PSL oleh Bawaslu Inhil karena terdapat temuan dan pelanggaran pada hari pencoblosan 17 April lalu.

2 TPS yang direkomendasikan melaksanakan PSU antara lain yaitu, TPS 14 Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh dan TPS 24 Desa Sei Gantang, Kecamatan Kempas.

Selanjutnya 4 TPS yang direkomdasikan melaksanakan PSL antara yaitu, TPS 05 Desa Sei Undan, Kecamatan Reteh untuk pilpres, TPS 6 Desa Bantaian, Kecamatan Mandah untuk pemilihan DPD, TPS 6 Desa Nusantara Jaya, Kecamatan Keritang untuk pemilihan DPD dan TPS 1 Desa Tagagiri Tama, Kecamatan Pelangiran untuk pilpres.

BAPAK dan ANAK Masuk Rumah Sakit Usai Jadi Petugas KPPS Pemilu 2019 di Riau, Bapak Alami STROKE, Anak KEGUGURAN. (Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved