Mengundurkan Diri, Bupati Dahlan Sebut Kampanye Hitam Sebabkan Jokowi Kalah di Mandailing Natal
Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, mengatakan banyak kabar bohong yang menerpa Joko Widodo menjelang pemilihan presiden 17 April 2019 Lal
Mengundurkan Diri, Bupati Dahlan Sebut Kampanye Hitam Sebabkan Jokowi Kalah di Mandailing Natal
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, mengatakan banyak kabar bohong yang menerpa Joko Widodo menjelang pemilihan presiden 17 April 2019 Lalu.
Salah satunya terkait isu penista agama yang beredar ditengah-tengah masyarakat.
Hal itu menjadi salah satu faktor yang diduga menyebabkan perolehan suara Jokowi-Amin di Mandailing Natal terpuruk.
“Saya enggak masalah, tapi jangan dijelekkan-jelekkan beliau," kata Dahlan, Senin (22/4/2019).
"Ada yang dibilang penistaan agamalah, segala macam pokoknya,” sambungnya.
Dahlan memberikan contoh bukti kebohongan yang diwacanakan terkait dengan penerapan hukum Islam.
Padahal jika berpedoman kepada 5 Rukun Islam, Pemerintah Jokowi tidak pernah melarang warganya untuk mengucap kalimat syahadat atau melaksanakan ibadah shalat.
Baca: Maruf Amin Ungkap Rencana Ingin Bertemu Sandiaga Uno, Apa yang Akan Dibahas?
Baca: KABAR DUKA: Bupati Asahan Dua Periode, Taufan Gama Simatupang Meninggal
Baca: Realme 3 Pro Resmi Dirilis, Ini Harga dan Spesifikasinya, Bandingkan dengan Xiaomi Redmi Note 7
Baca: Andre Taulany Sebut Instagram Istrinya Dihack Hingga Hina Prabowo, Derry Sulaiman:Kok Malah Sinetron
Bahkan menurut Dahlan, Pemerintahan Jokowi ikut memperbaiki berbagai rumah ibadah.
Terkait ibadah puasa saat Bulan Ramadhan. Pemerintah disebutnya selalu mengajak warga yang non muslim untuk saling menghormati saudaranya yang sedang berpuasa.
Begitupun dengan zakat, Pemerintah justru ikut mengurusi kendaraan-kendaaran anggota yang mengurusi pelaksanaan zakat.
Berbagai hal itu merupakan bukti bahwa kabar Jokowi merupakan penista agama adalah tidak benar. Sampai yang kecil kecilnya diurusi. Jadi agama mana yang dinista itu.
"Sedikit-dikit penista agama. Jadi disitu saya tidak menerima,” ujar Dahlan.
Baca: Janji Pulangkan Habib Rizieq Kalau Jokowi Menang,Kapitra: Insya Allah Bib, Ana akan Pulangkan Antum
Baca: 90 Petugas Pemilu Meninggal Dunia dan 374 Jatuh Sakit, KPU RI Akan Temui Kementerian Keuangan
Baca: Real Count KPU Data Masuk 16,8%, Jokowi-Maruf Kuasai 22 Provinsi + LN, Prabowo-Sandi 12 Provinsi
Baca: Jokowi-Maaruf KALAH Pilpres 2019 di Riau, Kepala Daerah yang DUKUNG 01 Dikabarkan Mengundurkan Diri
Dahlan juga menyayangkan masyarakat didaerahnya banyak termakan kampanye hitam. Meski salah, jika kabar bohong disampaikan secara berulang-ulang, disebutnya akan menjadi kebenaran dimata orang banyak.
"Bukan hanya dalam ruang lingkup kecil, kabar bohong nyaris termakan oleh seluruh masyarakat di Mandailing Natal," katanya.
Namun, Dahlan menolak menyebut secara pasti bahwa kurangnya perolehan suara Jokowi-Amin karena berbagai kabar bohong yang ditujukan kepada Jokowi.
“Kalau itu barang kali jangan saya lah yang menilainya, saya tidak boleh memposisikan seperti itu,” ucap Dahlan.
Lebih lanjut, Dahlan mengaku tidak khawatir kalau pengunduran dirinya dianggap sebagai pengkhiatan kepada kepercayaan masyarakat Mandailing Natal saat memilihnya menjadi Bupati pada 2015 lalu.
Baca: FAKTA Perceraian di Padang: 2.362 Pasangan Suami Istri Bercerai, Ada yang Sudah Kakek Nenek
Baca: Buka-bukaan Soal Real Count, TKN Jokowi: Kami Sudah Buka, Kubu 02: Tak Semua Bisa Dipertontonkan
Seperti diberitakan sebelumnya, Dahlan Hasan Nasution mengejutkan publik dengan surat pengunduran dirinya sebagai Bupati setelah perolehan suara Jokowi-Amin kalah telak didaerahnya.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi KPU sampai pukul 17.45, Jokowi-Amin hanya meraih 19,74 persen suara. Sementara Prabowo-Sandiaga meraup suara sebanyak 80,26 persen.
Suara yang sudah masuk, masih diangka 12,97 persen atau 172 dari 1.326 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
(mak/tribun-medan.com)