Berita Riau
Gubri Serahkan Santunan untuk Keluarga Petugas Pemilu yang Meninggal
Keluarga penyelenggara Pemilu yang meninggal saat pelaksanaan Pemilu 2019 juga mendapatkan santunan dari Gubernur Riau Syamsuar.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Selain mendapatkan santunan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, keluarga penyelenggara Pemilu yang meninggal saat pelaksanaan Pemilu 2019 juga mendapatkan santunan dari Gubernur Riau Syamsuar.
Senin (6/5/2019) Gubernur Riau langsung menyerahkan secara simbolik di Gedung KPU Riau.
Hadir juga dalam acara penyerahan ini Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir, Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan dan keluarga korban yang meninggal.
Dimana untuk santunan yang diberikan kepada keluarga petugas yang meninggal mendapatkan santunan sebesar Rp20 juta.
Sedangkan untuk petugas yang sakit, besaran santunan akan diberikan sesuai dengan tingkat sakitnya.
Baca: Saat Hendak Diringkus, Tersangka Ini Sempat Buang Narkoba
Baca: Sidak di 2 Dinas Ini, Wagubri Temukan Ada 12 ASN Bolos Kerja
Gubernur mengatakan, santunan diberikan sebagai bentuk rasa simpati dan apresiasi pemerintah kepada para petugas Pemilu yang sudah bekerja menjalankan proses pesta demokrasi tanpa kenal waktu dan menguras seluruh tenaga dan kemampuan.
"Saya secara pribadi dan pemerintah provinsi Riau, mengucapkan belasungkawa kepada para petugas Pemilu yang meninggal dan sakit dalam menjalankan tugas. Sehingga menghasilkan pemilu yang sukses dan aman," ujarnya usai acara penyerahan.
Diakui Syamsuar penyelenggaraan pemilu kali ini memang berat. Karena penyelenggaraan Pemilu secara serentak.
Sehingga menguras tenaga dan pikiran petugas Pemilu.
Ini juga lah menurut Syamsuar yang menyebabkan banyaknya petugas tumbang.
Selain memberi keluarga santunan, Syamsuar juga berjanji akan memberikan santunan biaya pendidikan kepada anak korban hingga pendidikan tertinggi selesai.
"Untuk anak korban, kalau memang ada anak petugas Pemilu yang ingin bersekolah dan tidak ada biaya, nanti coba dilaporkan saja ke pemerintah Provinsi. Semoga bisa dibantu,"ujarnya.
Ketua KPU Riau, Ilham Muhammad Yasir yang mendampingi Gubernur menyerahkan santunan itu mengatakan jumlah petugas yang meninggal dunia di Riau mencapai 13 orang.
Sedangkan yang sakit lebih dari 104 orang.
"Jadi untuk santunan yang diberikan ini jangan melihat jumlah santunannya atau nilainya. Ini merupakan bentuk kepedulian kita bersama terhadap petugas pemilu yang terkena musibah," ujar Ilham Muhammad Yasir.
Memang diakui Ilham penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 ini berbeda dengan pelaksanaan Pemilu sebelumnya.
Terutama dalam pelaksanaan di lapangan yang seharusnya tuntas sampai Pukul 00.00 WIB malam.
Namun Pemilu kali ini bahkan bisa dari pagi sampai pagi.
"Apa yang dilakukan almarhum maupun petugas yang sakit menjadi ibadah. Karena ibadah bukan hanya salat saja. Tetapi juga melakukan pengerjaan yang bermanfaat bagi orang banyak, "ujar Ilham.
Sementara itu, perwakilan keluarga penyelenggara Pemilu yang meninggal terlihat haru menerima bantuan dari gubernur tersebut.
Sari Dewi misalnya istri dari Faisal petugas penyelenggara Pemilu asal Kabupaten Kampar yang meninggal mengaku berterima kasih atas perhatian dari pemerintah terhadap keluarganya.
"Saya yang pertama kali ucapkan terima kasih, dan saya mohon doanya untuk suami saya dan keluarga kami, "ujar Sari Dewi kepada Tribun usai menerima santunan dari Gubernur.
Sari Dewi mengaku saat ini memiliki tanggungan dua anak yang masih sekolah, satu di tingkat SMP dan satu lagi SD.
Ia juga berharap perhatian dari Pemerintah, sebagaimana yang dijanjikan Gubernur Riau juga akan bantu biaya pendidikan anak korban.
"Semoga saja saya bisa dimudahkan untuk menyekolahkan anak, "ujar Sari Dewi.
Sementara itu keluarga petugas lainnya Ani yang merupakan keluarga Hazairin mengaku berterima kasih mendapat perhatian dari Pemerintah terhadap keluarganya.
" Yang jelas kita bersyukur ada perhatian dari pemerintah, semoga saja bapak dapat tenang dialam sana, "ujar Ani bercerita kepada Tribun.
Ani juga mengharapkan keluarga yang ditinggal, terutama yang masih bersekolah diperhatikan sebagaimana janji dari Gubernur akan memperhatikan anak korban.
"Anak-anak kami juga berharap diperhatikan sekolahnya, "ujar Ani singkat. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)