Berita Riau
Antisipasi Cacar Monyet atau Monkeypox, Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner, Belum Ada Laporan
Antisipasi cacar monyet atau atau virus monkeypox, Bandara SSK II Pekanbaru pasang thermal scanner, dan Dinas Kesehatan Riau sebut belum ada laporan
Seperti diketahui, Negara Singapore mengumumkan kasus pertama warganya yang tertular cacar monyet atau Monkeypox.
Temuan kasus penyakit menular ini pun membuat warga Riau khawatir karena letak geografis Riau yang tidak jauh dari Singapura.
"Sampai sejauh ini belum ada informasi adanya kasus Monkeypox di Riau, namun tetap waspada sehubungan adanya penerbangan langsung (direct flight) Singapura ke Pekanbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin (13/5/2019).
Meski sejauh ini pihaknya menyatakan belum mendapat laporan adanya warga yang terserang penyakit menular Monkeypox.
Baca: KISAH CINTA Gadis Malaysia dan Gadis Minang, Dinikahi Cowok AFRIKA dan Ketemu Jodoh di Instagram
Baca: HASIL Real Count PILPRES 2019 Situng KPU, Data dari 189.976 TPS Belum TERINPUT, Basis PRABOWOkah?
Baca: Ini SUMBER Data HASIL Real Count Pilpres 2019 BPN, PRABOWO Menang 62 Persen, Diungkap Vasco Ruseimy
Baca: TERUNGKAP Fakta-fakta Kemenangan PRABOWO 62 Persen dari Vlog Vasco Ruseimy, Real Data No Clean Data
Namun dengan ditemukan kasus ini Diskes Riau telah meminta kepada Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Pekanbaru untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para penumpang pesawat yang berasal dari Singapura.
"Kemudian ppenumpang yang berasal dari Batam juga, karena banyak masyarakat Riau yang berpergian ke Singapura melalui Berbagai. KKP juga dapat melakukan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan laut di provinsi Riau, yang mempunyai alur masuk dari Batam," katanya.
Mimi mengatakan, hal ini dilakukan untuk tindakan pengendalian dan pencegahan terjadinya penularan penyebaran virus tersebut.
"Dengan adanya informasi penyakit menular ini, tentu kita Diskes dan sarana pelayanan kesehatan di Riau tetap waspada dan melakukan pemantauan di masyarakat," ujarnya.
Mimi menyampaikan, penyakit Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox yang dapat terjadi pada hewan tertentu termasuk manusia.
"Gejala penyakut ini dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah yang diikuti oleh ruam yang membentuk lepuh dan kerak. Sedangkan waktu paparan hingga timbulnya gejala adalah sekitar 10 hari. Durasi gejala biasanya 2-5 minggu," bebernya.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk membiasakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai langkah pencegahan.
"Kemudian masyarakat bisa melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), hindari kontak dengan hewan dari Afrika. Konsumsi makanan bergizi dan hindari kontak dengan kasus," katanya.
Antisipasi Cacar Monyet atau Monkeypox, Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner, Belum Ada Laporan. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Syaiful Misgiono)