Ramadhan 1440 H
Kisah Perawat ICU Selama Ramadhan, Berlari-lari Buka Puasa Hingga Hadapi Pasien Sakaratul Maut
Di depan pintu kamar pasien kan ada meja dan kursi, di situ para perawat membaca Al Quran.
Namun pernah ada kejadian para perawat harus benar-benar total pada pasien, karena pasien sedang dalam masa krisis dan mendekati sakaratul maut. Sehingga tidak bisa ditinggalkan.
"Jadi momennya pas berbuka puasa, bagaimana pun tetap pasien kita utamakan. Di saat yang genting itu, karena kita tim cukup, jadi kita bergantian saja berlari untuk berbuka sebentar saja. Yang lain tetap di samping pasien. Setelah buka langsung kembali, dan bergantian, sehingga pelayanan tetap intensif dan penuh, dan puasa kita juga maksimal," ujarnya.
Amelia juga mengatakan, pihaknya tidak sekedar memberikan perawatan kepada pasien, namun juga melaksanakan hal di luar itu, termasuk dalam hal ibadah atau spritual kepada pasien.
"Perawat tidak hanya memberikan obat kepada pasien, tapi juga spritual, sosial, psiko, emosional, dan lainnya. Ketika tiba waktu shalat, kami ingatkan untuk beribadah bagi pasien muslim," imbuhnya.
Tidak hanya melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, namun ibadah-ibadah lainnya juga bisa dilaksanakan sambil melakukan perwatan kepada pasien.
Amelia juga menerapkan baca Al Quran bagi perawat yang bertugas.
Bahkan, bagi perawat yang bisa khatam Al Quran selama bulan suci Ramadhan, akan diberikan reward khusus, sehingga memicu dan memotivasi perawat untuk semakin banyak membaca Al Quran.
"Di depan pintu kamar pasien kan ada meja dan kursi, di situ para perawat membaca Al Quran. Kami menerapkan, bagi siapa yang berhasil khatam, maka nanti akan diberikan reward," tuturnya.
Selain itu, ibadah lainnya juga bisa dilaksanakan di sana, karena di ICU sendiri juga ada tempat khusus untuk salat. Tentunya dengan sistem bergantian.
"Sehingga nanti saat pulang para perawat sudah bisa langsung istirahat, karena mereka sudah selesai shalat dam baca Al Quran saat bertugas," tuturnya.
Para perawat yang bertugas bisa full melakukan aktifitas di rumah sakit, karena juga diterapkan sistem shift.
Sehingga mereka cukup waktu yang banyak untuk bisa beristirahat di rumah, sedangkan masa tugas di rumah sakit juga tidak terlalu lama.
Misalnya perawat yang masuk jam 07.00 WIB pagi, pukul 14.00 mereka sudah selesai dan digantikan oleh petugas selanjutnya. Kemudian yang masuk pukul 14.00 selesai pukul 21.00, dan yang masuk 21.00 selesai pada pukul 07.00 pagi.
"Sebisa mungkin melaksanakan tugas dan ibadah kami maksimalkan. Namun begitu, tetap kami bisa rileks, misalnya pada saat melakukan dokumentasi tentang apa-apa yang sudah dilakukan tindakan terhadap pasien, itu kami bisa rileks sejenak. Kemudian saat melakukan ibadah-ibadah, itu kita juga rileks dan menenangkan diri sejenak," pungkasnya. (Tribun Pekanbaru/Alexander)