Masyarakat Diminta Waspada. 34 Kasus DBD Menyerang Selama Lima Bulan Terakhir di Pekanbaru

Kasus DBD di Kota Pekanbaru terus bertambah selama hampir lima bulan terakhir. Kasus terbanyak ada di Kecamatan Sukajadi dengan 34 kasus.

Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
75 Orang Terjangkit DBD di Pekanbaru dalam Dua Bulan, Terbanyak di Kecamatan Sukajadi 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus bertambah selama hampir lima bulan terakhir. Kasus terbanyak ada di Kecamatan Sukajadi dengan 34 kasus.

Kecamatan lainnya cukup mendominasi kasus DBD yakni Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 31 kasus.

Kecamatan Tampan sebanyak 28 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 26 kasus.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, jumlah kasus DBD di Pekanbaru hingga pekan ke-19 Tahun 2019 mencapai 203 kasus.

Kasus DBD terjadi di 12 kecamatan yang ada, namun jumlah kasusnya masih di bawah 20 kasus.

Kondisi ini terlihat di Kecamatan Tenayan Raya sebanyak 16 kasus dan Kecamatan Bukit Raya sebanyak 13 kasus.

Kecamatan lainnya yakni Kecamatan Senapelan dan Kecamatan Sail masing-masing 11 kasus.

Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kecamatan Limapuluh masing-masing 10 kasus.

Kasus DBD yang jumlahnya sedikit terjadi di Kecamatan Rumbai.

Petugas cuma menemukan 9 kasus DBD. Lalu di Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak 4 kasus.

"Kami mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penyebaran DBD. Jangan sampai terlambat ditangani di pusat layanan medis, baik rumah sakit atau puskesmas," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi kepada Tribun, Senin (13/5/2019).

Menurutnya, dinas terus melakukan fogging untuk daerah yang sudah ada kasus berdasarkan data pihak puskesmas.

Sembari melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Maisel mengajak agar masyarakat mencegah penyakit DBD dengan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas, lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.

Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

Mereka juga harus memastikan tidak ada jentik nyamuk di rumah dan sekitarnya, sebab adanya jentik nyamuk berpotensi berkembang jadi nyamuk Aedes Aegypti yang jadi penyebab DBD.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved