Pekanbaru

Waspada Cacar Monyet, Dinkes Pekanbaru Terus Lakukan Pengawasan ke Puskesmas

Saat ini dinas terus melakukan monitor terhadap penyebaran penyakit langka cacar monyet atau monkeypox yang ditularkan lewat virus.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Channel news Asia/CDC
Penyakit cacar monyet 

Waspada Cacar Monyet, Dinkes Pekanbaru Terus Lakukan Pengawasan ke Puskesmas

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memastikan belum mendapati pasien terindikasi monkeypox atau cacar monyet di Kota Pekanbaru.

Saat ini dinas terus melakukan monitor terhadap penyebaran penyakit langka cacar monyet atau monkeypox yang ditularkan lewat virus.

"Kami dari dinas terus melakukan monitoring surveilance ke Puskemas. Penyakit flu singapura atau monkey pox jadi target monitoring kita," jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution kepada Tribun, Rabu (15/4/2019).

Menurutnya, kasus monkeypox sudah ditemukan di Singapura.

Baca: Batam Terancam Virus Cacar Monyet, Satu Penderita Sudah Ditemukan di Singapura, 23 Dikarantina

Baca: Batam Terancam Cacar Monyet, Mulai dari Sekarang Kenali Gejala dan Cara Mencegah Agar Tak Terlular

Kota Pekanbaru memiliki Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II yang melayani penerbangan internasional.

Saat ini sudah terpasang di terminal internasional alat Thermal Scanner.

Alat ini bisa mendeteksi suhu tubuh penumpang dari penerbangan luar negeri.

"Jadi sudah ada antisipasi terhadap kedatangan penumpang luar negeri. Suhu tubuhnya bakal dipindai oleh petugas sebelum meninggalkan bandara," jelasnya.

Hal ini adalah upaya bersama pihak bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KPP) Pekanbaru dalam mengantisipasi penyebaran virus monkeypox.

Baca: Tiga Pesan Aneh Ditemukan Dekat Mayat Wanita Korban Mutilasi di Malang, Sebut Tentang Ruwet

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru bertugas melakukan monitoring di luar bandara.

Petugas dari puskesmas bakal melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait antisipasi penyebaran monkeypox.

"Kami akan beri penyuluhan terkait gejala hingga upaya pencegahannya kepada masyarakat," jelasnya.

Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner

Antisipasi cacar monyet atau atau virus monkeypox, Bandara SSK II Pekanbaru pasang thermal scanner, dan Dinas Kesehatan Riau sebut belum ada laporan.

Manajemen Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, telah memasang dan mengaktifkan alat thermal scanner (alat pemindai panas) tubuh.

Hal ini menyusul hebohnya penularan virus cacar monyet (monkeypox), di Negara Singapura dan mengantisipasi menyebarnya monkeypox di Pekanbaru.

Baca: KPU Riau Targetkan Pleno Selesai Rabu 15 Mei, Siap Hadapi Gugatan Peserta Pemilu di MK

 

Pemerintah Singapura mengonfirmasi temuan kasus pertama cacar monyet, yang dibawa oleh warga Negara Nigeria berusia 38 tahun yang datang pada 28 April lalu dan terbukti positif mengidap cacar monyet pada 8 Mei.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru, Sarifuddin Saragih saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com pada Senin (13/5/2019) mengatakan, thermal scanner sudah dipasang sejak hari Minggu kemarin.

"Untuk di bandara kita awasi, khususnya penumpang yang dari Singapura melalui alat thermal scanner (pemindai panas tubuh)," katanya.

Lanjut Saragih, alat itu dipasang di terminal kedatangan internasional.

"Sebetulnya sudah ditangani pemerintah Singapura, kita tidak usah risau. WHO juga sudah turun tangan," bebernya.

6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura. Antisipasi Cacar Monyet atau Monkeypox, Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner, Belum Ada Laporan
6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura. Antisipasi Cacar Monyet atau Monkeypox, Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner, Belum Ada Laporan (PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC)

"Tapi untuk antisipasi, tetap untuk penumpang asal Singapura kita awasi. Jadi sejauh ini penyakit itu kan bukan di Singapura aja kan. Tapi karena dekat dengan kita, kita pasti waspada," sambungnya.

Dalam sehari disebutkan Saragih, hanya sekali trip penerbangan dari Singapura.

"Kalau penumpangnya tidak tentu, kadang 50 kadang 100," paparnya.

 

Baca: WOW, Rp 466 TRILIUN akan DIHABISKAN untuk PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN, APBN atau HUTANG?

Dia menambahkan, pemeriksaan penumpang Singapura dengan thermal scanner ini akan disesuaikan dengan perkembangan di Negeri Singa itu.

"Kita lihat perkembangan di sana, kalau Singapura menyatakan sudah aman, melalui Kementrian kita juga. Sebenarnya sebelumnya belum ada instruksi Kementrian (melakukan pemeriksaan), kita saja yang waspada," tandasnya.

Diskes Riau Belum Dapat Laporan Temuan Penyakit Cacar Monyet di Riau

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mengklaim belum menemukan warga Riau yang tertular cacar monyet atau Monkeypox.

Seperti diketahui, Negara Singapore mengumumkan kasus pertama warganya yang tertular cacar monyet atau Monkeypox.

Temuan kasus penyakit menular ini pun membuat warga Riau khawatir karena letak geografis Riau yang tidak jauh dari Singapura.

"Sampai sejauh ini belum ada informasi adanya kasus Monkeypox di Riau, namun tetap waspada sehubungan adanya penerbangan langsung (direct flight) Singapura ke Pekanbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin (13/5/2019).

Meski sejauh ini pihaknya menyatakan belum mendapat laporan adanya warga yang terserang penyakit menular Monkeypox.

Baca: KISAH CINTA Gadis Malaysia dan Gadis Minang, Dinikahi Cowok AFRIKA dan Ketemu Jodoh di Instagram

Baca: HASIL Real Count PILPRES 2019 Situng KPU, Data dari 189.976 TPS Belum TERINPUT, Basis PRABOWOkah?

Baca: Ini SUMBER Data HASIL Real Count Pilpres 2019 BPN, PRABOWO Menang 62 Persen, Diungkap Vasco Ruseimy

Baca: TERUNGKAP Fakta-fakta Kemenangan PRABOWO 62 Persen dari Vlog Vasco Ruseimy, Real Data No Clean Data

Namun dengan ditemukan kasus ini Diskes Riau telah meminta kepada Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Pekanbaru untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para penumpang pesawat yang berasal dari Singapura.

"Kemudian ppenumpang yang berasal dari Batam juga, karena banyak masyarakat Riau yang berpergian ke Singapura melalui Berbagai. KKP juga dapat melakukan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan laut di provinsi Riau, yang mempunyai alur masuk dari Batam," katanya.

Mimi mengatakan, hal ini dilakukan untuk tindakan pengendalian dan pencegahan terjadinya penularan penyebaran virus tersebut.

"Dengan adanya informasi penyakit menular ini, tentu kita Diskes dan sarana pelayanan kesehatan di Riau tetap waspada dan melakukan pemantauan di masyarakat," ujarnya.

Mimi menyampaikan, penyakit Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox yang dapat terjadi pada hewan tertentu termasuk manusia.

"Gejala penyakut ini dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah yang diikuti oleh ruam yang membentuk lepuh dan kerak. Sedangkan waktu paparan hingga timbulnya gejala adalah sekitar 10 hari. Durasi gejala biasanya 2-5 minggu," bebernya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk membiasakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai langkah pencegahan.

"Kemudian masyarakat bisa melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), hindari kontak dengan hewan dari Afrika. Konsumsi makanan bergizi dan hindari kontak dengan kasus," katanya.

Antisipasi Cacar Monyet atau Monkeypox, Bandara SSK II Pasang Thermal Scanner, Belum Ada Laporan. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang/Rizky Armanda/Syaiful Misgiono)

Waspada Cacar Monyet, Dinkes Pekanbaru Terus Lakukan Pengawasan ke Puskesmas

Dinkes Pekanbaru Terus Lakukan Pengawasan ke Puskesmas Mewaspadai Cacar Monyet 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved