Bengkalis
5 Fakta Istri Bunuh Suami di Mandau Riau, Disantet Tak Menpan, Suruh Orang yang Dibayar Pakai BPJS
5 Fakta Istri Bunuh Suami di Mandau Riau, Disantet Tak Menpan, Suruh Orang yang Dibayar Pakai BPJS
5 Fakta Istri Bunuh Suami di Mandau Riau, Disantet Tak Menpan, Suruh Orang yang Dibayar Pakai BPJS
TRIBUNPEKANBARU.COM- Seorang pria warga jalan Batin Bertuah Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau bernama Salman (42) ditemukan tewas dengan kondisi luka tusuk di bagian perut dan Kepala bagian belakang serta wajah mengalami luka.
Korban tewas di kamar rumahnya ini diduga akibat korban pencurian dengan kekerasan.
Korban ditemukan tidak bernyawa, Senin (13/5) subuh oleh Rifna (31) istri korban, sekitar jam 05.00 WIB subuh.
Peristiwa tersebut kemudian menjadi atensi pihak kepolisian untuk segera mengungkapnya.
Ternyata otak pelaku pembunuhan adalah orang terdekat korban.
Berikut 5 fakta pembunuhan tersebut yang dirangkum Tribunpekanbaru.com
Kronologi Peristiwa
Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo saat itu membenarkan adanya peristiwa penemuan jasad seorang lelaki
Menurut dia, dari keterangan saksi yakni istri korban Minggu malam korban sempat keluar rumah dan bermain kartu di warung.
Kemudian dini hari pulang ke rumah dan langsung makan di dapur. "Istri korban mengatakan habis makan korban langsung tidur di kamarnya. Sementara istri korban tidur di ruang tengah bersama anak anaknya," terang Kapolsek.
Baca: Istri Bunuh Suami di Mandau, Awalnya Mengadu ke Selingkuhan & Dukun untuk Menyantet Tapi Tak Mempan
Baca: Bersenjatakan Batu Gilingan & Sangkur, Seorang Istri di Mandau jadi Otak Pembunuhan Suami Sendiri
"Sekira pukul 05.00 WIB subuh istri korban terbangun dengar suara azan subuh. Kemudian istri korban membangunkan Salman untuk pergi kerja, Namun Rifna terkejut saat masuk ke dalam kamar melihat bercak darah didinding dan melihat korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Selain korban yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan, kamar mereka juga dalam keadaan berantakan.
"Melihat kondisi berantakan Rifna langsung memeriksa lemarinya 2 buah cincin dan 1 kalung emas telah hilang. Sementara kondisi keluar pintu dapur juga telah terbuka saat istri korban keluar kamar," tambahnya.
Melihat kondisi ini istri korban langsung memanggil tetangganya. Kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mandau.
Petugas mendapat informasi ini langsung menuju tempat kejadian. Petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan TKP serta memeriksa saksi saksi.
Otak Pelaku Istri Korban
Kepolisian Sektor atau Polsek Mandau berhasil mengungkap pembunuhan dengan modus pencurian dengan kekerasan (Curas) yang terjadi di rumah Salman (42) yang juga tewas menjadi korban, Senin (13/5) dini haru lalu .
Dari pengungkapan Polsek Mandau ternyata Istri Salman sendiri yang menjadi tersangka sekaligus otak pembunuhan tersebut.
Rifna (31) ternyata merencanakan sejak awal pembunuhan suaminya.
Pengungkapan tersebut setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan bukti kuat yang mengarah pada istri korban.
istri korban pun tidak bisa mengelak.
Menurut Kapolres, petugasnya yang melakukan penyedikan menemui kejanggalan saat melakukan olah TKP pertama.
"Untuk mengungkap kejanggalan ini tim Polsek Mandau kembali melakukan olah TKP kedua Rabu kemarin. Olah TKP kedua ini dipimpin langsung Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo bersama Kanit Reskrim Polsek Mandau," Kata Yusup.
Selain melakukan olah TKP ulang petugas juga melakukan introgasi ulang saksi saksi yang dekat dengan korban dan TKP pembunuhan.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan ulang ini akhirya petugas menemukan petunjuk baru.
Di mana penyidik menemukan bungkusan plastik yang berisikan tiga helai kain lap yang sudah kotor dan ada bercak darahnya.
Bungkusan plastik ini ditemukan di tempat pembuangan sampah dibelakang rumah.
"Kita langsung mempertanyakan ini, karena pada olah TKP awal lalu tidak ada di situ. Namun jawaban saksi yakni istri korban tidak jelas dan mencoba berkelit," kata Kapolres.
Karena sudah tidak dapat alasan mengelak sejumlah pertanyaan petugas akhirnya Rifna mengakui perbuatannya yang menyuruh orang lain melakukan pembunuhan terhadap suaminya.
Orang Suruhan
Selain istrinya dua tersangka lain juga terlibat dalam pembunuhan Salman ini.
Tersangka lain diantaranya Avwita (33) rekan korban. Kemudian Honas S (33) yang merupakan orang suruhan Rifna sebagai eksekutor.
Penangkapan ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahamanto kepada tribun, Kamis (16/5) siang.
"Akhirnya istri korban mengaku sebagai otak pembunuhannya, Rifna menyuruh orang untuk membunuh korban, dia juga dibantu oleh rekannya bernama Avwita," terang Kapolres.
Berdasarkan keterangan tersebut langsung mengamankan istri korban dan rekannya.
Sementara orang suruhan sebagai eksekutor langsung dilakukan pengejaran.
Dari keterangan Rifna orang suruhannya tersebut bernama Honas yang bekerja di salah satu perusahaan di Duri.
Pelaku eksekutor ini berhasil diamankan ditempat kerjanya Rabu sore kemarin.
"Pelaku sempat melakukan perlawanan dan terpaksa dilumpuhkan petugas," pungkasnya.
Setelah berhasil dilumpuhkan pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut.
Pelaku melakukan perbuatannya karena dijanjikan mendapat imbalan setelah membunuh suami korban.
Dari Honas ini sejumlah alat bukti yang digunakan untuk membunuh korban ditemukan.
Di antaranya berupa satu buah batu gilingan cabe sebagai alat untuk memukul kepala korban, serta sebilah pisau dapur milik tersangka.
"Barang bukti yang diamankan yakni bantal sebagai alat untuk menutupi wajah korban agar tidak bersuara," pungkasnya.
Tak Mempan Disantet
Pembunuhan terhadap Salman (42) warga Pematang Pudu kecamatan Mandau ternyata bukan tanpa alasan. Dugaan pembunuhan terhadap korban dilakukan oleh istrinya sendiri dikarena peselingkuhan.
Di mana Rifna Istri korban mengeluh kepada selingkuhanya diketahui bernama Anel sering diperlakukan kasar oleh Suaminya.
"Istri korban ini selingkuh kemudian mengadu kepada selingkuhannya sering diperlakukan kasar oleh suaminya, dan meminta mencarikan dukun untuk menyantet korban," terang Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto.
Kemudian Rifna dikenalkan oleh Selingkuhanya kepada Honas yang merupakan karyawan sebuah perusahaan di Duri.
Saat bertemu dengan Honas yang mengaku dukun ini Rifna ditemani rekannya Avwita.
"Saat bertemu Honas memberikan remasan jeruk purut yang sudah dimantra. Agar diberikan kepada suaminya agar terkena santet," Kapolres.
Namun setelah dua hari anjuran Honas tidak berefek terhadap suami Rifna.
Kemudian Rifna kembali mendatangi Honas mempertanyakan ramuannya tidak berdampak.
Dibayar Pakai BPJS
"Dia juga meminta agar Honas untuk meminta agar segera membunuh suaminya. Namun awalnya Honas menolak melakunya," terangnya.
Namun setelah dibicarakan mereka berdua akhirnya Honas mau melakukan pembunuhan tersebut.
Dengan bayaran sebesar 25 juta rupiah.
Namun Rifna tidak menyanggupi permintaan Honas tersebut. Kemudian menawarkan kemampuannya sebesar 10 juta rupiah.
"Rifna meminta kurang menjadi sepuluh juta dengan pembayaran secara dicicil bayaran awal 3 juta rupiah. Sisanya akan di bayarkan apabila BPJS kematian suaminya sudah keluar," jelas Kapolres.
Tergiur tawaran ini baru di bayarkan kemudian Honas mengiyakan penawaran tersebut.
Uang 3 juta tersebut dibayarkan Rifna hasil penjualan emas yg dilaporkan hilang saat pembunuhan Salman.(*)
5 Fakta Istri Bunuh Suami di Mandau Riau, Disantet Tak Menpan, Suruh Orang yang Dibayar Pakai BPJS