Tribun WIKI
MASJID KUNING di Riau Berusia 202 Tahun, Tersebut Panglima Minal dari MINANGKABAU Kalahkan Perompak
Masjid Kuning di Riau berusia 202 tahun, tersebut Panglima Minal dari Minangkabau kalahkan perompak atau lanun di perairan Riau
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
Perompak ini sangat meresahkan masyarakat karena sering merompak kapal-kapal dagang masyarakat yang melintas di perairan Selat Bengkalis dan Tanjung Jati.
Seringnya rompak terjadi di sana membuat Raja Siak saat itu resah, kemudian mengeluarkan sayembara untuk membasmi perompak atau para lanun di Selat Bengkalis itu.
"Raja Siak saat itu menjanjikan akan menjadikan Panglima bagi siapa yang sanggup menumpas lanun atau perompak laut ini," cerita Azhar.
Minal yang saat itu mendengar sayembara dari Raja Siak, kemudian secara diam-diam mengunakan perahu berangkat ke ke daerah Tanjung Jati.
Disana Minal menantang para lanun untuk adu kesaktian.
"Ternyata Minal berhasil mengalahkan pimpinan lanun tersebut, dan membawa para Lanun ini sebagai tawanan ke hadapan Raja Siak. Kemudian sesuai janjinya Raja Siak memberikan gelar Panglima kepada Minal saat itu," sambung Azhar.
Setelah mendapat gelar Panglima ini, Minal pindah ke kota Bengkalis bersama istrinya.
Saat pindah inilah Panglima Minal membuat sebuah masjid, yang kemudian sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Baca: Tiga Pelaku BEGAL di Pekanbaru Ditangkap Polisi, Dua Tersangka Masih REMAJA, Tega Keroyok Korban
Baca: Pleno HITUNG ULANG Suara Pemilu 2019 di Mandau Riau, Sisa 43 TPS yang Dihitung Target Rabu Selesai
Baca: HATI-HATI! Tim Subdit V Cyber Polda Riau Berantas Kejahatan di DUNIA MAYA, Tangani Kasus Pidana ITE
Baca: MASJID Ar Rahman di Riau BERUSIA 123 Tahun, Bahan Bangunannya dari SINGAPURA, Dibangun Tukang China
"Sebenarnya Masjid Kuning saat ini yang kita lihat bukan bangunan aslinya, sudah beberapa kali renovasi. Bahkan pada masa penjajahan Belanda juga sudah direnovasi," ungkap Azhar
Awalnya masjid ini juga hanya masjid terbuat dari kayu.
Kemudian terus berkembang sampai saat ini dibantu sumbangan masyarakat secara pribadi maupun pemerintah akhirnya masjid ini berkembang sampai seperti sekarang.
Nama Masjid Kuning juga punya sejarah sendiri. Menurut warga desa Senggoro kecamatan Bengkalis, masjid ini sebenarnya awal dibangun tidak diberi nama oleh Panglima Minal.
Selesai membagun masjid ini Panglima Minal bersama istrinya juga menanam pohon kenanga disisi kanan dan kiri masjid.
Pohon inilah kemudian tumbuh besar dan bunga bunga kenanga berwarna kuning terus berguguran diatas masjid, sehingga lama kelamaan menutupi masjid.
"Tertutup bunga kenanga, masjid ini terlihat kuning dari kejauhan. Masyarakat setiap melintas di depan masjid it, menyebutnya Masjid Kuning karena pantulan warna masjid tersebut," terang Azhar.