Ada Kapal Induk Charles De Gaule Milik Perancis Dekat Perairan Aceh, Apa Misinya?

kapal induk tersebut dihadang oleh cuaca buruk Samudera Hindia, sehingga pesawat tempur yang sedang di atas landasan harus dibawa ke darat.

Editor: CandraDani
Wikipedia
Kapal Induk Charles De Gaule milik militer Perancis 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kapal Induk Charles De Gaule milik militer Perancis diketahui saat ini berada di dekat perairan Aceh.

Keberadaan kapal induk tersebut tepatnya 1OO mil dari Banda Aceh atau sebelah barat Kota Meulaboh.

Diketahui, kapal induk tersebut mengangkut sejumlah pesawat tempur di landasannya.

Pada, Sabtu (18/5/2O19 pagi, kapal induk tersebut dihadang oleh cuaca buruk Samudera Hindia, sehingga pesawat tempur yang sedang di atas landasan harus dibawa ke darat.

Karena saat itu Bandara SIM yang terdekat, pihak militer Perancis meminta diizinkan mendarat di Aceh.

Setelah ada izin TNI AU, ketujuh pesawat langsung mendarat di Lanud SIM.

Sehingga tujuh pesawat tempur jenis Rafale milik Perancis tersebut mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM, Blangbintang, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2O19 siang pukul 11.45 WIB.

Sebanyak 7 pesawat tempur milik Angkatan Laut Perancis jenis Rafale, mendarat darurat di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019).
Sebanyak 7 pesawat tempur milik Angkatan Laut Perancis jenis Rafale, mendarat darurat di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019). (PENTAK LANUD SIM)

Danlanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Hendro Arief H S.Sos dalam konferensi pers di Lanud SIM menyampaikan, bahwa tiga pesawat yang bermalam di Blangbintang karena ada masalah teknis.

Sementara empat pesawat sudah kembali sorenya ke kapal induk.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan kapal induk tersebut dalam rangka misi latihan di atas permukaan laut.

Kapal tersebut saat ini juga dalam pelayaran ke Singapura.

Sebelumnya sebagaimana dilansir dari Serambi Indonesia, sebanyak 7 pesawat tempur milik Angkatan Laut Perancis jenis Rafale, mendarat darurat di Pangkalan Udara atau Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019).

Informasi diperoleh Serambinews.com dari pihak Lanud SIM, pendaratan dilakukan pada pukul 11.45 WIB, dikarenakan di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi base pesawat dan berada di 100 Nm barat Sumatera diselimuti cuaca buruk.

“Sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan, pesawat melaksanakan divert ke Bandara atau Pangkalan terdekat, dalam hal ini Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh Besar,” demikian keterangan pihak Lanud SIM.

Kedatangan 7 pesawat direspon dengan sigap jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda yang dipimpin Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H., S.Sos.

Baca: Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Tutup Pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation atau ACMI

Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H., S.Sos, berbincangan dengan kru pesawat tempur Rafale milik Angkatan Laut Prancis yang mendarat darurat di Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019).
Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H., S.Sos, berbincangan dengan kru pesawat tempur Rafale milik Angkatan Laut Prancis yang mendarat darurat di Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019). (PENTAK LANUD SIM)
 

Prosedur pengamanan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap crew Rafale.

Baca: Peringatan HUT TNI AU Ke-73 Secara Sederhana di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

Adapun identitas crew masing-masing pesawat tempur tersebut adalah,

1. Bob/Captain Adeleus Thomas (Rafale 38)

2. Captain Duboin Jean (Rafale 39)

3. Captain Dennis Pierre (Rafale 45)

4. Captain Hetier Hubert (Rafale 6)

5. Squid/Captain Denis Guiluame (Rafale 21)

6. Lea/Captain Droz Bartholet (Rafale 31)

7. Choco/Captain Bon Camile (Rafale 42).

Baca: VIDEO: Atraksi Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon HUT TNI AU ke-73 di Lanud RSN Pekanbaru

Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda, diketahui pesawat sedang melaksanakan exercise air to air dengan rute ship (Charles De Gaule) – area – ship.

Hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa crew tidak membawa senjata perorangan.

Hanya di salah satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kedali dummy jenis MICA (Missile Interception Combat Arien).

“Lakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai SOP yang berlaku dengan tetap koordinasi dan bekerja sama pihak terkait,” ujar Danlanud Sultan Iskandar Muda seraya memantau kegiatan pengamanan berlangsung aman dan lancar karena crew kooperatif selama pemeriksaan.

Baca: VIDEO: Kemeriahan Bulan Dirgantara di Lanud RSN Pekanbaru, Ada Atraksi Pesawat JAT TNI AU

Hingga berita ini dibuat, empat pesawat sudah kembali ke kapal induk sedangkan  tiga pesawat lainnya dalam technical check di Lanud Sultan Iskandar Muda.(*)


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved