Mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh Jadi Ketua Dewan Pers, Begini Sosok Eks Rektor ITS Tersebut
Mohammad Nuh, terpilih menjadi Ketua Dewan Pers Periode 2019-2022 menggantikan Yosep Adi Prasetyo
Tokoh Masyarakat :
Agus Sudibyo
Hassanein Rais
Baca: Bea Cukai Amankan Kapal PENYELUNDUP Bahan Makanan dari MALAYSIA, Tujuannya ke Bengkalis
Baca: Saat Ingin Gabung dengan Massa di Bawaslu, Sudirman Said dan Dahnil Diadang Lalu Tanya Ini ke Polisi
Dalam sambutannya, Nuh mengatakan Dewan Pers ingin mendorong media memperkuat fungsi edukasi publik.
Pasalnya, kata Nuh, ketika masyarakat sudah tercerahkan maka sensor diri secara otomatis akan terbentuk.
"Ketika masyarakat semakin cerdas dan dewasa, mereka tahu berita yang tidak beres, dia sudah punya self sensoring," kata Nuh seperti dilansir Antara.
Mohammad Nuh mengatakan ingin memperkuat fungsi pencerahan kepada masyarakat karena saat ini banyak informasi bohong alias hoaks yang berseliweran di tengah masyarakat.
Ia pun meminta media menjadi pencerah informasi tersebut dengan menitikberatkan pada aspek verifikasi.
"Karena saat ini berita itu macam-macam, dan pemikiran macam-macam, ada media yang bisa mencerahkan. Itu untuk memperkuat nasionalisme," kata pria yang juga pernah menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini.
Ahli Rekayasa Biomedika
Dikutip dari Wikipedia, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA adalah Menteri Pendidikan Nasional Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2007–2009) dan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode tahun 2003–2006.
Setelah turun dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional, ia kembali mengajar di Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Biomedik, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Mohammad Nuh sendiri adalah anak ketiga dari 10 bersaudara.
Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya.