Kisah Bocah 8 Tahun Rawat Ayahnya yang Stroke Seorang Diri Sejak Ibunda Wafat
Gadis yang masih belia itu harus merawat sang ayah yang sudah tujuh tahun ini menderita stroke seorang diri. Sedangkan ibunya sudah meninggal dunia.
Kini ia hanya hidup berdua dengan anaknya, Nisda.
Ia tak lagi tidur dalam rumah sejak sepuluh bulan terakhir, dan memilih di teras rumahnya.
Bukan karena diusir, tapi dalam rumah banyak binatang kecil, termasuk tikus karena tidak ada penerangan lampu apapun.
Hidup di teras rumah, hanya diterangi lampu 5 watt yang aliran listriknya dibantu tetangga.
"Sudah sepuluh bulan ini meteran diputus PLN, karena beberapa bulan sebelumnya telat bayar," kata Tarmuji.
Semua aktivitas sekarang dikerjakan di teras rumah, termasuk saat tidur malam.
Tak ada kasur sebagai alas tidur.
Yang ada hanya lembaran karton bekas dan selembar tikar untuk alas tidur bersama anaknya.
Karena Tarmuji hanya bisa duduk-duduk saja, kebutuhan makan dan minum disediakan anaknya, Nisda.
Hari - hari Nisda dihabiskan untuk membantu sang bapak.
Tidak ada waktu bagi Nisda untuk bermain kecuali mendampingi orang tuanya.
Setiap hari Nisda, bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua tersebut, harus mengurus keperluan sang ayah.
Kondisi seperti ini sudah ia lakukan sejak setahun terakhir, pasca sang ibu meninggal dunia.
"Bapak sakit dan ibu sudah meninggal dunia," kata Nisda saat ditemui Surya.co.id di kediamannya.
Tarmuji strok dan tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal.